Pedoman Klinis Rinoplasti
Pedoman klinis yang perlu diperhatikan pada rinoplasti meliputi penentuan indikasi rinoplasti pada masing-masing pasien, pembicaraan mengenai motivasi dan ekspektasi pasien dalam menjalani rinoplasti, persiapan prosedur, eksekusi prosedur, dan edukasi pasien terkait perawatan pascaoperasi.
Indikasi rinoplasti dapat berupa indikasi fungsional, estetika, atau kombinasi keduanya. Dokter perlu menanyakan motivasi dan ekspektasi pasien dengan jelas serta memberi pendapat profesional terkait realistis atau tidaknya ekspektasi tersebut. Rinoplasti disesuaikan dengan preferensi pasien, tetapi dokter dapat memberikan saran tentang aspek-aspek morfologi hidung yang dinilai optimal secara estetika.[1-4]
Pasien yang tidak dianjurkan untuk menjalani rinoplasti adalah pasien dengan harapan yang tidak realistis dan pasien dengan kondisi medis tertentu seperti body dysmorphic disorder, obstructive sleep apnea, gangguan koagulasi, status mental tidak stabil, dan riwayat penggunaan vasokonstriktor intranasal kronik atau penyalahgunaan obat intranasal kronik seperti kokain.[1-4]
Persiapan prosedur meliputi permintaan informed consent yang jelas dan pengambilan foto hidung untuk dokumentasi medikolegal dan monitor hasil operasi setelah selesai. Prosedur rinoplasti yang dilakukan dapat berupa rinoplasti terbuka atau tertutup. Setelah selesai, pasien diinformasikan untuk membatasi aktivitas, menghindari gerakan berlebihan di area sekitar hidung, dan menjaga dressing agar tetap kering.[3,5]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur