Indikasi Insisi dan Drainase Abses
Indikasi tindakan insisi dan drainase abses adalah hampir abses kulit berukuran >5 mm pada area tubuh yang secara anatomis aksesibel, kecuali abses kulit yang sangat superfisial seperti folikulitis. Insisi dan drainase juga diindikasikan untuk kasus abses lainnya, misalnya abses gigi atau abses peritonsilar.
Abses merupakan kumpulan pus yang terisolasi di bawah dermis dan jaringan kulit yang lebih dalam, biasanya disebabkan infeksi bakteri. Tanpa evakuasi pus yang adekuat, proses infeksi dapat meluas sehingga terjadi infeksi sistemik dan sepsis.[3,4]
Abses kulit dapat timbul di area tubuh mana saja, tetapi lebih sering ditemukan di axilla, bokong, dan ekstremitas. Pada sebagian besar kasus, abses kulit menimbulkan keluhan benjolan pada kulit yang nyeri, disertai kemerahan, dengan fluktuasi dan indurasi.
Abses kulit dapat disertai selulitis di sekitarnya, sehingga tidak begitu nampak pada pemeriksaan fisik. Jika pemeriksaan fisik meragukan, dapat dilakukan tindakan aspirasi dengan jarum atau ultrasonografi untuk membantu menegakkan diagnosis.[3,5]
Tindakan insisi dan drainase umumnya dilakukan pada kondisi :
- Abses kulit berdiameter >5 mm di area yang dapat diakses
- Didapatkan pus dari tindakan aspirasi jarum
- Pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan koleksi cairan anekoik berbatas tegas di bawah kulit, kadang berisi debris
Selain itu, kuantitas pus yang sedikit tetap merupakan indikasi tindakan insisi dan drainase, karena kuantitas pus yang sebenarnya di dalam abses umumnya jauh lebih banyak dibandingkan yang didapatkan dari tindakan aspirasi.
Walau demikian, kasus abses yang besar, kompleks, atau rekuren sebaiknya tidak ditangani oleh dokter umum dan dirujuk ke spesialis terkait. Hal ini karena, pada abses yang berukuran besar dan kompleks, anestesi lokal tidak cukup untuk mendukung tindakan. Selain itu, abses pada area yang berpengaruh secara kosmetik seperti wajah, payudara, dan genital serta secara anatomis memiliki lokasi dekat pembuluh darah juga harus dirujuk.[2,3,5,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli