Komplikasi Kolostomi
Komplikasi tindakan medis kolostomi dapat terjadi akibat infeksi yang umumnya diperberat oleh kondisi pasien yang imunokompromais. Selain itu, dapat juga disebabkan karena teknik pembuatan stoma. Beberapa komplikasi kolostomi adalah:
- Fistula mukokutan, yaitu fistula antara kolostomi dengan kulit peristomal. Kejadian ini sering terjadi pada pasien dengan kondisi hipoalbuminemia, infeksi berat, atau imunokompromise. Penanganannya adalah dengan perawatan luka dan mengisi fistula dengan bubuk rawat luka, seperti hidrofiber atau kalsium alginate
- Nekrosis stoma, yaitu kematian jaringan pada stoma yang disebabkan hipoperfusi dan biasanya muncul di awal. Penanganannya jika nekrosis muncul di permukaan maka cukup dilakukan observasi, tetapi jika nekrosis muncul di bawah kulit maka harus dilakukan tindakan debridement
- Retraksi stoma, yaitu adanya penarikan pada jaringan sekitar sehingga stoma tertarik ke bawah kulit. Penanganannya adalah menyesuaikan sistem kantong stoma
- Stenosis stoma, yaitu penyempitan atau kontraksi lubang stoma sehingga menghambat pengeluaran feses. Penanganannya adalah dengan memodifikasi diet agar feses yang keluar lebih lembut dan mengandung cairan lebih banyak
- Prolaps stoma, yaitu stoma menjulur keluar di atas permukaan kulit. Penanganannya adalah dengan menyesuaikan kantong stoma, menurunkan tekanan intraabdomen dengan modifikasi faktor pencetus, dan menggunakan kompres dingin
- Hernia peristoma, yaitu adanya bulging yang disebabkan oleh usus pada daerah sekitar stoma. Penanganannya adalah dengan menyesuaikan kantong stoma, ataupun dengan menggunakan spandex agar hernia tidak keluar[6,7,11]