Pendahuluan Manajemen Luka Kronik
Perawatan luka kronik adalah tata laksana untuk luka yang tidak sembuh setelah 4 minggu sejak awal munculnya luka. Luka kronik umumnya akibat tata laksana yang kurang tepat, tetapi bisa juga akibat penyakit primer yang memperburuk kondisi luka.[1,2]
Luka kronik akan menimbulkan masalah besar bagi pasien. Kondisi luka kronik dapat dengan gejala sakit, bau, dan perubahan struktur jaringan. Luka yang terekspos memudahkan terjadinya trauma sampai ke tulang, dan semakin melebarnya luka itu sendiri.[1,3]
The Wound Healing Foundation (WHF) melakukan konsensus dalam pemilihan terapi terbaik untuk manajemen luka kronik. Beberapa prinsip penatalaksanaan luka kronis yang difokuskan dalam konsensus tersebut adalah diagnosis yang tepat, debridemen, pengendalian infeksi, pembalutan dan tekanan negatif, pencangkokan/transplantasi, manajemen nyeri, terapi oksigen, dan luaran.[1,4]
Indikasi untuk manajemen luka kronik adalah luka yang gagal mengalami penyembuhan setelah 4 minggu. Sementara, kontraindikasi manajemen luka kronik tergantung tindakan yang akan dilakukan, karena tidak semua tindakan dapat dilakukan secara bersamaan. Setelah tindakan, pasien perlu melakukan follow up sesuai arahan dokter yang melakukan tindakan.[2,4]