Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Manajemen Luka Kronik adira-deandra-chairie 2024-05-10T09:16:14+07:00 2024-05-10T09:16:14+07:00
Manajemen Luka Kronik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Manajemen Luka Kronik

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Indikasi manajemen luka kronik adalah luka yang gagal mengalami penyembuhan setelah 4 minggu. Berbagai faktor lokal maupun sistemik harus diperhatikan untuk membantu penyembuhan yang optimal dalam penatalaksanaan luka kronik. Kegagalan penyembuhan luka, sehingga menjadi luka kronik, dapat terjadi akibat komorbiditas diabetes melitus, malnutrisi, rheumatoid arthritis, scleroderma, lupus eritematosus, atau polyangiitis.

Oleh karena itu, prinsip penatalaksanaan luka kronik di awali dengan evaluasi luka, yaitu mekanisme terjadinya luka, risiko kontaminasi, cedera struktur yang lebih dalam, defisit perfusi, status tetanus, gangguan fungsi, dan banyaknya jaringan yang hilang.[1–3,5]

Tindakan yang dilakukan dalam manajemen luka kronis di antaranya:

  • Antibiotik: harus segera diberikan jika terkonfirmasi adanya infeksi, melalui pemeriksaan kultur atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda infeksi. Antibiotik spektrum luas direkomendasikan untuk luka kronis, kecuali telah didapatkan hasil uji sensitivitas antibiotik maka diberikan antibiotik yang sesuai.[4]
  • Debridemen:  diindikasikan pada luka kronik dengan infeksi, atau terdapat jaringan yang harus diangkat, seperti jaringan nekrosis dan sel apoptosis.[5]

  • Terapi tekanan negatif: diperlukan untuk luka yang terkonfirmasi infeksi, produktif mengeluarkan pus, dan terdapat tanda abses.[7]
  • Terapi oksigen hiperbarik: dilakukan pada luka yang terkonfirmasi infeksi dan terdapat tanda nekrosis.[8]

Referensi

1. Falanga V, Isseroff RR, et al. Chronic wounds. Nat Rev Dis Prim. 2022;8(1):50.
2. Bowers S, Franco E. Chronic Wounds: Evaluation and Management. Am Fam Physician. 2020;101(3):159–66.
3. Han G, Ceilley R. Chronic Wound Healing: A Review of Current Management and Treatments. Adv Ther. 2017;34(3):599–610.
4. Eriksson E, Liu PY, et al. Chronic wounds: Treatment consensus. Wound repair Regen Off Publ Wound Heal Soc [and] Eur Tissue Repair Soc. 2022;30(2):156–71.
5. Labib AM, Winters R. Complex Wound Management. StatPearls Publishing. 2023.
7. Zaver V, Kankanalu P. Negative Pressure Wound Therapy. StatPearls Publishing. 2022.
8. Jones MW, Cooper JS. Hyperbaric Therapy for Wound Healing. StatPearls Publishing. 2023.

Pendahuluan Manajemen Luka Kronik
Kontraindikasi Manajemen Luka Kr...

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
    Rasionalisasi Pemberian Antibiotik Profilaksis pada Luka
  • Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
    Efektivitas Madu dalam Perawatan Luka
  • Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
    Pemilihan Benang Absorbable vs Non-Absorbable untuk Mendapatkan Bekas Luka yang Baik
  • Pertimbangan Untuk Tidak Lagi Menggunakan Hidrogen Peroksida dalam Manajemen Luka
    Pertimbangan Untuk Tidak Lagi Menggunakan Hidrogen Peroksida dalam Manajemen Luka
  • Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering
    Pentingnya Proses Penyembuhan Luka Lembab daripada Proses Kering

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciendy Shintya Alhadi
Dibalas 06 Mei 2025, 17:16
Tata Laksana Tersangkut Kail Pancing
Oleh: dr.Ciendy Shintya Alhadi
10 Balasan
Alo dokter. Saya menemui pasien datang ke IGD Puskesmas dengan keluhan kail pancing tersangkut di jari. Kondisi kail bersih. Dilakukan ekstraksi dengan...
Anonymous
Dibalas 21 April 2025, 17:52
Apa diagnosis dan mohon terapi pada pasien dengan luka yang bernanah dan gatal
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo Dokter, Selamat pagi Mohon konsul pasien dengan luka di jari kaki, nanah, nyeri, gatal lebih dominanRiwayat pake salep aciclovir dari apotek namun luka...
Anonymous
Dibalas 07 April 2025, 09:36
Bagaimana menatalaksana jaringan nekrotik pada luka post kll yang diberi minyak tawon?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter. Selamat malam dok, maaf saya izin bertanya. Kbtulan saya dpt oasien laki2 usia 20 tahun dengan luka post kll 1 minggu lalu kondisi seperti pada...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.