Indikasi HbA1c
Indikasi pemeriksaan HbA1c adalah untuk diagnosis dan pemantauan diabetes, terutama diabetes mellitus tipe 2. HbA1c juga bisa digunakan untuk menentukan rencana terapi dan mengevaluasi adanya pre-diabetes.[1-4]
Menentukan Diagnosis Pre-Diabetes dan Diabetes
Pemeriksaan HbA1c untuk diagnosis pre-diabetes dan diabetes dilakukan pada dewasa usia di atas 45 tahun atau dewasa usia kurang dari 45 tahun dengan overweight dan satu atau lebih faktor risiko diabetes.[1,4,8,9]
Tabel 1. Interpretasi Hasil Laboratorium Untuk Diagnosis Pre-Diabetes dan Diabetes
HbA1c (%) | Glukosa darah puasa (mg/dL) | Glukosa plasma 2 jam setelah TTGO (mg/dL) | |
Diabetes | > 6.5 | > 126 | > 200 |
Pre-diabetes | 5.7-6.4 | 100-125 | 140-199 |
Normal | < 5.7 | 70-99 | 70-139 |
Sumber: dr. Monica, Alomedika, 2023.[7]
Menilai Respon Terapi dan Menentukan Rencana Terapi pada Penderita Diabetes
Pemeriksaan HbA1c untuk mengevaluasi kadar glukosa dalam 3 bulan terakhir memiliki peran penting dalam menilai keberhasilan terapi. Target HbA1c bagi penderita diabetes adalah <7%. Pada kondisi di mana target HbA1c tidak tercapai, maka pemilihan terapi akan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar HbA1c.[1-4,8]
Algoritma pengobatan diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kadar HbA1c menurut Perkeni tahun 2021 adalah:
- Penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan HbA1c <7,5%, maka pengobatan dimulai dengan modifikasi gaya hidup dan konsumsi satu jenis obat diabetes oral (ODO)
- Penderita diabetes mellitus tipe 2 yang sudah mendapatkan satu jenis ODO selama 3 bulan dan memiliki kadar HbA1c >5%, maka pengobatan dilanjutkan menjadi kombinasi dua jenis ODO
- Penderita diabetes mellitus tipe 2 yang sudah mendapatkan kombinasi 2 jenis ODO selama 3 bulan dan memiliki kadar HbA1c <7%, maka pengobatan dilanjutkan menjadi kombinasi tiga jenis ODO
- Penderita diabetes mellitus tipe 2 yang sudah mendapatkan kombinasi tiga jenis ODO dan memiliki kadar HbA1c <7%, maka pengobatan diganti dengan insulin
- Penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar HbA1c >9% akan diarahkan untuk menggunakan insulin[8]
Menilai Risiko Munculnya Komplikasi Diabetes
Semakin tinggi kadar HbA1c pada penderita diabetes, maka kemungkinan terjadinya risiko komplikasi akibat diabetes akan semakin tinggi. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita diabetes adalah komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular. Komplikasi mikrovaskular biasa terjadi pada mata dan ginjal. Sementara itu, komplikasi makrovaskular terjadi pada jantung, otak dan pembuluh darah.[1,4,8,10]