Pendahuluan Pemasangan Nasogastric Tube
Pemasangan nasogastric tube merupakan prosedur yang umum dilakukan pada kondisi ileus obstruktif atau ileus paralitik untuk mendekompresi lambung, serta pada perdarahan saluran cerna. Pemasangan nasogastric tube atau NGT dapat bertujuan terapeutik untuk mendekompresi lambung atau pemberian nutrisi, dan bertujuan diagnostik, yaitu mendeteksi sel kanker pada kecurigaan kanker lambung.
Pemasangan NGT juga dapat diperlukan untuk mengaspirasi zat toksik atau bilas lambung untuk kasus keracunan.[1,2]
Nasogastric tube atau selang nasogastrik merupakan selang lunak yang dimasukkan dari hidung (nares) melalui orofaring posterior, esofagus, dan menuju lambung (gaster). Pemasangan NGT dapat dilakukan secara blind atau dengan panduan fluoroscopy atau laryngoscopy, bila terdapat kontraindikasi relatif, seperti varises esofagus atau risiko ruptur esofagus akibat menelan zat kimia.[1,2]
Walaupun sering dilakukan dan tergolong aman, pemasangan NGT merupakan prosedur yang invasif dan memiliki komplikasi. Dalam memasang NGT, dokter perlu memperhatikan posisi pasien, teknik pemasangan, konfirmasi posisi selang, fiksasi, dan konfirmasi posisi NGT. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi selama pemasangan NGT adalah malposisi selang, trauma mukosa, epistaksis, pneumonia aspirasi, dan pneumothorax.[1,3]