Komplikasi Pemasangan Nasogastric Tube
Komplikasi pemasangan NGT umumnya bersifat ringan, seperti rasa tidak nyaman, sinusitis, dan epistaksis. Kondisi ini umumnya dapat membaik dengan sendirinya tanpa perlu melepaskan NGT. Pemberian lubrikasi, anestesi topikal, dan teknik pemasangan yang hati-hati dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi ini.
Pada beberapa kasus, dapat terjadi komplikasi yang lebih berat, seperti erosi hidung, epistaksis masif, perforasi tracheobronchial, edema laring dengan asfiksia, pneumonia aspirasi, dan pneumothorax. Epistaksis masif dapat menyebabkan gangguan pada jalan napas sehingga memerlukan pemasangan tampon hidung. Trauma pada mukosa dapat terjadi apabila ada paksaan saat mendorong selang atau terdapat tahanan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengedukasi pasien agar rileks dan menelan ketika selang dimasukkan.[1,2]
Komplikasi Akibat Teknik dan Posisi yang Tidak Tepat
Distres napas dan hipoksemia merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat teknik pemasangan dan posisi pasien yang tidak tepat. Kondisi ini dapat terjadi pada awal pemasangan. Bila muncul tanda-tanda distres napas, segera tarik keluar NGT.
Pneumonia aspirasi dapat terjadi akibat aspirasi isi lambung saat pasien muntah, hal ini dapat dicegah dengan memposisikan pasien dengan baik.
Beberapa studi menunjukkan bahwa pada pasien yang dianestesi, kesuksesan pemasangan NGT dapat ditingkatkan dengan melakukan fleksi pada leher disertai penekanan lateral dan pengangkatan kartilago tiroid, tanpa menggunakan instrumen tambahan. Namun, perlu diingat untuk melakukan manuver tersebut dengan lembut untuk mencegah terjadinya refleks sinus karotis.[17]
Pada pasien dengan riwayat menelan bahan-bahan kimia yang iritatif atau trauma esofagus, pemasangan NGT dapat menyebabkan atau memperburuk perforasi intestinal yang mungkin sudah terjadi. Pemasangan NGT pada kasus ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.[17]
Komplikasi Akibat Malposisi NGT
Pemasangan NGT secara blind pada pasien dengan trauma maksilofasial yang dicurigai mengalami fraktur cribiformis plate dapat menyebabkan penempatan NGT di intrakranial.
Bila NGT dipasangkan dengan tujuan pemberian nutrisi, perlu dilakukan konfirmasi bahwa NGT sudah tepat berada di intragastrik. Memberikan obat atau makanan pada malposisi NGT setinggi trakea atau masuk ke paru-paru dapat menyebabkan komplikasi berat, seperti pneumonia aspirasi, pneumothorax, bahkan kematian. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan konfirmasi posisi NGT sebelum pemberian makanan dilakukan.[1-3]
Komplikasi Jangka Panjang
NGT yang terpasang dalam jangka panjang dapat menyebabkan iristasi dinding lambung, yang kemudian mengakibatkan perdarahan saluran cerna. Penekanan pada area nares dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan ulkus nasal atau nekrosis. NGT harus direkatkan kembali secara berkala untuk mencegah komplikasi ini.[1-3]