Pedoman Klinis Pemasangan Nasogastric Tube
Pedoman klinis pemasangan nasogastric tube atau NGT terutama berfokus pada penguasaan teknik, konfirmasi posisi selang, dan pemantauan berkala setelah pemasangan.
Prosedur pemasangan NGT tergolong aman, sederhana, dan jarang menimbulkan trauma, tetapi bila tidak dilakukan dengan tepat, tindakan ini dapat menimbulkan komplikasi ringan hingga berat. Komplikasi pemasangan NGT yang paling sering terjadi adalah rasa tidak nyaman, sinusitis, dan epistasis, kondisi ini umumnya dapat membaik dengan sendirinya tanpa perlu melepaskan NGT yang terpasang.
Pemasangan NGT harus dilakukan sesuai dengan indikasi, serta memperhatikan ada tidaknya kontraindikasi pada pasien.
Beberapa poin yang perlu diperhatikan selama pemasangan NGT adalah:
- Posisi pasien untuk tindakan ini adalah duduk tegak dengan leher sedikit fleksi ke atas
- Teknik pemasangan dapat dilakukan dengan metode konvensional dengan bantuan pasien untuk menelan dan metode tanpa menelan
- Setelah NGT terpasang, pastikan selang berada pada posisi yang tepat, yaitu lambung. Konfirmasi posisi dapat dilakukan dengan menggunakan auskultasi, Rontgen toraks, pemeriksaan pH, dan manometri
- Bila terdapat kecurigaan bahwa selang berada di posisi yang salah, minta pasien untuk berbicara. Jika pasien dapat berbicara, maka NGT tidak melewati pita suara atau paru-paru
- Bila posisi NGT sudah terkonfirmasi, lakukan fiksasi agar tidak terjadi perubahan posisi
Pada pasien yang akan pulang dengan kondisi NGT terpasang, edukasi perlu disampaikan kepada keluarga mengenai cara pemberian makanan, membilas selang, dan menjaga area sekitar hidung.[1-11]
Penulisan pertama oleh: dr. Yenna Tasia