Pedoman Klinis Analisis Semen
Analisis semen atau tes sperma merupakan pemeriksaan pertama untuk mengestimasi fertilitas pria. Pedoman klinis yang harus diperhatikan terkait pemeriksaan ini sperma adalah indikasi tindakan, parameter yang harus dianalisis, dan edukasi pasien terkait hasil yang didapatkan.
Beberapa pedoman klinis analisis semen atau tes sperma adalah:
- Analisis ini dapat mengevaluasi produksi, motilitas, dan viabilitas sperma, serta menilai patensi saluran reproduksi pria dan sekret kelenjar asesoris
- Analisis semen bukan merupakan tes fertilitas. Pemeriksaan ini tidak dapat mengetahui potensi fungsional sperma untuk memfertilisasi ovum maupun proses pematangan hingga terjadi kehamilan
- Analisis semen perlu dilengkapi dengan pemeriksaan fungsi sperma, yang dapat mengukur kemampuan satu sel sperma untuk mentransfer kromosom yang tepat ke ovum
- Analisis semen dapat memprediksi infertilitas pria dengan azoospermia, asthenospermia, dan globozoospermia. Menurut Kruger, morfologi sperma normal yang >14% merupakan prediktor penting kesuksesan IVF (fertilisasi in-vitro)[1-3,7]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini