Indikasi Pemeriksaan Buta Warna
Indikasi pemeriksaan buta warna umumnya adalah untuk mendeteksi kelainan penglihatan warna, misalnya sebagai persyaratan untuk masuk pendidikan atau pekerjaan yang membutuhkan penglihatan warna normal. Indikasi pemeriksaan buta warna selengkapnya adalah:
- Persyaratan untuk profesi atau institusi tertentu yang membutuhkan kemampuan penglihatan warna yang baik, misalnya pilot, angkatan laut, kedokteran, teknik industri, farmasi, pemadam kebakaran, termasuk saat membuat surat ijin mengemudi
- Skrining neurooftalmologi dasar
- Skrining buta warna herediter. Pada beberapa negara maju skrining buta warna dilakukan secara rutin di sekolah
- Skrining buta warna didapat pada pasien dengan gangguan fundus
- Pasien yang mengeluhkan gangguan penglihatan warna yang baru terjadi[2,4,12]
Jenis pemeriksaan buta warna dipilih berdasarkan persyaratan dasar kemampuan penglihatan warna yang dibutuhkan oleh suatu profesi atau institusi. Beberapa pekerjaan yang mengeksklusi pasien buta warna misalnya industri mesin dan telekomunikasi yang berkaitan dengan penggunaan kode warna dan kabel warna-warni di dalam perangkat. S
Beberapa pekerjaan dalam industri transportasi seperti masinis, nahkoda kapal, dan pilot yang menggunakan sinyal lampu warna warni memerlukan kelulusan dari pemeriksaan ini. Profesi pemadam kebakaran di Inggris juga mengeksklusi calon yang menderita buta warna merah (ringan maupun berat) dan buta warna hijau yang berat.[13,14]
Pemeriksaan buta warna juga dapat melengkapi pemeriksaan lain seperti pemeriksaan visus. Penyakit nervus optikus seperti neuritis optik demielinasi dapat menyebabkan penurunan penglihatan warna yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan visus pasien, berbeda dengan penyakit makula yang mana visus dan penglihatan warna akan sama-sama menurun.
Diagnosis neuropati optik perlu dipikirkan terlebih dahulu ketimbang penyakit makula apabila mendapatkan pasien dengan visus relatif baik tetapi penglihatan warna sangat buruk. Walaupun visus pasien neuropati optik dapat membaik, namun dapat terjadi diskromatik persisten.[6]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja