Pendahuluan Pemeriksaan Mata Eksternal
Pemeriksaan mata eksternal merupakan bagian dari pemeriksaan fisik yang berperan penting dalam diagnosis berbagai kondisi oftalmologi seperti hifema, abrasi kornea, ataupun iritis. Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang datang dengan berbagai keluhan mata seperti mata merah, penurunan visus, gangguan lapang pandang, atau keluar sekret mata. Pemeriksaan ini bisa dilakukan bersama dengan pemeriksaan mata lain, seperti pemeriksaan visus, lapang pandang, slit lamp, dan funduskopi.
Pemeriksaan mata bagian eksternal meliputi:
- Pemeriksaan anatomi mata bagian eksternal
- Ukuran, bentuk, lokasi, dan reaksi pupil
- Massa atau lesi abnormal yang memerlukan biopsi
- Palpasi nodus limfatik dan arteri temporalis apabila diperlukan
- Pengukuran proptosis atau enophthalmos dengan exophthalmometer
- Melakukan pemeriksaan nervus kranial pada pasien dengan diplopia atau memiliki gangguan neurologis yang berhubungan dengan mata lainnya[1-4]
Pemeriksaan mata bagian eksternal dapat membantu klinisi dalam memahami keluhan dan penyakit yang dialami pasien. Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis berbagai kelainan mata misalnya iritis dan hifema. Berbagai penyakit sistemik juga memiliki manifestasi dan komplikasi pada mata, misalnya diabetes mellitus, anemia, dan systemic lupus erythematosus (SLE).[5]