Pemeriksaan pupil dapat memberikan penilaian objektif mengenai jarak visual, baik aferen maupun eferen. Pemeriksaan pupil meliputi inspeksi bentuk, warna, ukuran, lokasi, kesimetrisan serta refleks cahaya langsung maupun tidak langsung dan pemeriksaan near response. Pemeriksaan pupil merupakan pemeriksaan yang sederhana, tetapi memberikan informasi mengenai keadaan klinis pasien termasuk fungsi sistem saraf pusat dan fungsi vegetatif pasien.[1-3]

Berbagai jenis kelainan pupil yang meliputi kelainan bentuk dan posisi pupil, anisokoria atau perbedaan ukuran pupil, kelainan respons cahaya, respons jarak dekat dan/atau jauh, serta memberikan informasi mengenai kelainan mata maupun neurologis. Pada keadaan kegawatdaruratan tertentu, pupil juga memberikan informasi tambahan yang penting, seperti pada serangan glaukoma, trauma kepala atau cedera otak traumatik, dan trauma atau cedera mata.[4,5]