Edukasi Pasien Tonometry
Edukasi pasien terkait tonometry mencakup tujuan, teknis, dan risiko komplikasi yang dapat terjadi. Umumnya, tonometry digunakan untuk menilai risiko, perkembangan penyakit glaukoma, dan skrining kesehatan mata.
American Academy of Ophthalmology (AAO) merekomendasikan pemeriksaan mata secara keseluruhan, termasuk tonometry oleh oftalmologis atau optometris bagi individu berusia di atas 40 tahun untuk menilai saraf optik dan risiko glaukoma.[1,9]
Evaluasi ulangan juga diperlukan bagi individu berusia 40–60 tahun tanpa faktor risiko setiap 3–5 tahun, dan setiap 1–2 tahun pada individu dengan ≥1 faktor risiko. Faktor risiko yang dimaksud adalah individu dengan nilai TIO pada ambang batas (borderline pressures), cupping, riwayat diabetes mellitus, dan riwayat glaukoma pada keluarga. Evaluasi setiap 1–2 tahun juga diperlukan pada individu berusia >60 tahun.[9]
Skrining tonometry sangat penting dilakukan pada individu berisiko untuk mendeteksi penyakit yang sering kali asimtomatik dan penyakit dengan TIO sebagai faktor risiko. TIO merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan memengaruhi tata laksana. Semakin cepat penyakit terdeteksi, maka semakin mudah dan cepat penanganan dilakukan, sehingga diharapkan meningkatkan kualitas penglihatan dan hidup pasien.[5,8,15]