Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi Tonometry general_alomedika 2023-04-06T14:29:41+07:00 2023-04-06T14:29:41+07:00
Tonometry
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Indikasi Tonometry

Oleh :
dr. Karina Sutanto
Share To Social Media:

Indikasi tonometry adalah kondisi yang memerlukan pemeriksaan tekanan intraokular untuk skrining kesehatan mata secara keseluruhan, monitor perjalanan penyakit, dan menilai respons terhadap terapi yang telah diberikan. Perubahan nilai normal TIO dapat menjadi tanda keadaan patologis yang terjadi. Tekanan intraokular yang normal adalah 10–21 mmHg.[1]

Skrining

Tonometry merupakan salah satu alat pemeriksaan skrining yang dapat mendeteksi penyakit pada fase asimtomatik atau tahap awal. American Optometric Association merekomendasikan individu dewasa dengan risiko rendah atau asimtomatik berusia 18–64 tahun untuk melakukan pemeriksaan mata rutin setiap 2 tahun, dan pemeriksaan setiap tahunnya pada individu risiko tinggi berusia ≥65 tahun.

Pada anak usia ≤2 tahun, pemeriksaan mata  rutin direkomendasikan dilakukan saat usia 6–12 bulan, lalu pemeriksaan dilakukan lagi minimal 1 kali pada usia 3–5 tahun, sebelum menginjak kelas 1 SD, dan dilanjutkan setiap tahunnya sampai usia 17 tahun.[4-6]

Seseorang dapat dikatakan berisiko apabila memiliki riwayat atau riwayat keluarga dengan penyakit mata sebelumnya, riwayat operasi okular, memiliki penyakit sistemik penyerta, penglihatan fungsional hanya pada satu mata, serta memiliki faktor okupasi yang berpotensi membahayakan mata, penggunaan lensa kontak, trauma mata, penggunaan obat-obatan dengan efek samping pada mata, serta kelainan refraksi yang tinggi atau progresif.[4]

Sedangkan, pada anak terdapat beberapa faktor risiko tambahan, seperti riwayat prematur, berat badan lahir rendah, riwayat keluarga dengan miopia, ambliopia, strabismus, retinoblastoma, katarak kongenital, penyakit metabolik atau genetik, infeksi selama kehamilan, serta anisometropia.[4]

Selain pada populasi dengan risiko, skrining tonometry juga diperlukan pada individu dengan keluhan mata merah, nyeri mata, hilangnya ketajaman penglihatan, edema kornea, kekeruhan kornea, trauma okular tanpa ruptur globus, serta sebelum dan sesudah prosedur operasi okular.[1,7]

Glaukoma

Peningkatan TIO merupakan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dalam manajemen glaukoma, sehingga tonometry masih digunakan sebagai salah satu pemeriksaan skrining, meskipun bukan standar baku emas dan perlu dikombinasikan dengan pemeriksaan lainnya dalam mendiagnosis glaukoma.[7,8]

Glaukoma ditandai dengan peningkatan TIO, penurunan lapang pandang, dan peningkatan rasio cup/disk pada saraf optikus. Pada kasus glaukoma sudut tertutup akut, didapatkan gejala akut yang disertai TIO >30 mmHg. Sebaliknya, glaukoma sudut terbuka akan cenderung asimtomatik dan gejala baru terlihat saat TIO >40 mmHg.[7,9,10]

Individu dengan faktor risiko mayor glaukoma perlu menjalani skrining dan monitoring TIO untuk mengurangi risiko kehilangan lapang pandang karena Sebagian besar kasus berada pada stadium lanjut tanpa disadari.[6] Beberapa faktor risiko dari glaukoma sudut tertutup, antara lain usia lebih dari 40–50 tahun, wanita, populasi Inuit dan Asia, riwayat hipermetropia, riwayat keluarga dengan glaukoma sudut tertutup, serta penggunaan obat-obatan seperti dekongestan, antipsikotik, antidepresan, agen adrenergik, dan antikolinergik.[7]

Faktor risiko glaukoma sudut terbuka, antara lain usia >55 tahun, riwayat keluarga dengan glaukoma sudut terbuka, individu dengan riwayat TIO yang cenderung di atas normal, miopia, tekanan perfusi diastolik rendah, penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes mellitus, hipotiroidisme, dan pseudoexfoliation. [9,10]

Hipertensi Okular

Berbeda dengan glaukoma, pada hipertensi okular, terjadi peningkatan TIO dengan saraf optik dan ketajaman penglihatan normal. The Ocular Hypertension Treatment Study menyatakan bahwa penundaan terhadap manajemen penurunan TIO dapat meningkatkan risiko glaukoma.[11,12]

Individu dengan risiko tinggi hipertensi okular harus menjalani tonometry. Individu dengan risiko tinggi hipertensi okular, antara lain usia >40 tahun, riwayat hipertensi okular atau glaukoma pada keluarga, riwayat diabetes mellitus, hipertensi, miopia, trauma atau operasi okular, penggunaan obat steroid jangka panjang (misalnya dexamethasone), serta individu dengan pigment dispersion syndrome atau pseudoexfoliation syndrome (PXF).[12]

Referensi

1. Berke, R., Singh, A., Guralnik, M. Atopic Dermatitis: An Overview. Am Fam Physician, 2012. 86 (1), 35-42.
4. Maheshwari R, Choudhari NS, Singh MD. Tonometry and Care of Tonometers. J Curr Glaucoma Pract. 2012; 6(3): 124–130.
5. American Optometric Association. Comprehensive eye exams. 2016. https://www.aoa.org/healthy-eyes/caring-for-your-eyes/eye-exams?sso=y
6. Francis BA, Varma R, Vigen C, Lai MY, Winarko J, et al. Population and High-Risk Group Screening for Glaucoma: The Los Angeles Latino Eye Study. Invest Ophthalmol Vis Sci. 2011; 52(9): 6257–6264.
7. Aref AA, Lozano AFI, Akkara JD. Glaucoma Screening. 2019. https://eyewiki.aao.org/Glaucoma_Screening
8. Weizer JS. Angle-closure glaucoma. 2020. https://www.uptodate.com/contents/angle-closure-glaucoma?search=angle-closure-&source=search_result&selectedTitle=1~136&usage_type=default&display_rank=1
9. Brenda N, Kaweh M. Fundamentals and Advances in Tonometry. Asia Pac J Ophthalmol. 2015; 4(2): 66-75.
10. Jacobs DS. Open-angle glaucoma: Epidemiology, clinical presentation, and diagnosis. 2020. https://www.uptodate.com/contents/open-angle-glaucoma-epidemiology-clinical-presentation-and-diagnosis?search=open-angle-glaucoma&source=search_result&selectedTitle=1~150&usage_type=default&display_rank=1
11. Biggerstaff KS. Primary Open-Angle Glaucoma (POAG). 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1206147-overview
12. Aref AA, Seymour JP, Donado ODA, Salim S. IOP and Tonometry. 2019. https://eyewiki.aao.org/IOP_and_Tonometry

Pendahuluan Tonometry
Kontraindikasi Tonometry

Artikel Terkait

  • Indikasi Laser Iridotomy Peripheral pada Glaukoma
    Indikasi Laser Iridotomy Peripheral pada Glaukoma
  • Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
    Edukasi Cara Penggunaan Obat Tetes Mata dengan Benar
  • Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
    Red Flag Mata Merah Disertai Nyeri
  • 3 Interaksi Obat – Penyakit yang Perlu Diwaspadai
    3 Interaksi Obat – Penyakit yang Perlu Diwaspadai
  • Penatalaksanaan Glaukoma Akut di Unit Gawat Darurat Fasilitas Kesehatan Primer
    Penatalaksanaan Glaukoma Akut di Unit Gawat Darurat Fasilitas Kesehatan Primer

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Andrea
Dibalas 08 September 2023, 15:29
Efikasi dan Keamanan Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Andrea
1 Balasan
Minimally Invasive Glaucoma Surgery (MIGS) telah mengalami perkembangan pesat dalam dekade terakhir sebagai pilihan terapi bagi pasien dengan glaukoma sudut...
Anonymous
Dibalas 22 Desember 2022, 08:32
Bagaimana skrining glaukoma di fasilitas kesehatan tingkat pertama? - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, di fktp jarang tersedia tonometri. Namun tentu tidak mungkin merujuk pasien rutin untuk skrining glaukoma saja. Solusi nya bagaimana ya dok...
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2022, 11:23
Glaukoma timbul pasca operasi katarak - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokIzin bertanya, pasien dgn katarak setelah operasi katarak sekitar 1 bulan, mengeluh sakit kepala dan penglihatan kabur. Setelah di periksa ternyata...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.