Pedoman Klinis Reduksi Terbuka Fraktur
Pedoman klinis tindakan reduksi terbuka fraktur atau yang disebut sebagai open reduction, internal fixation (ORIF) dapat digunakan dalam pemilihan tindakan. Namun pemilihan antara tindakan reduksi terbuka fraktur dan tindakan prosedur lebih tidak invasif lainnya harus berdasarkan keuntungan dan kerugian bagi pasien.
Reduksi terbuka merupakan tindakan yang lebih invasif dibandingkan dengan reduksi tertutup. Namun, jika memenuhi indikasi dan tindakan disetujui oleh pasien melalui informed consent, maka reduksi terbuka boleh dilaksanakan.[1,4]
Kontraindikasi reduksi terbuka adalah saat pasien mengalami osteomyelitis, kondisi jaringan lunak tidak memungkinkan dilakukan tindakan, komorbiditas seperti baru terkena infark miokard yang tidak memungkinkan pasien menjalani operasi, dan kasus yang lebih baik ditangani dengan amputasi.[1]
Teknik reduksi terbuka digunakan untuk memberi jalan dilakukannya fiksasi internal. Pasien harus menjalani pemeriksaan pre operasi, termasuk penanganan gawat darurat sesuai Advanced Trauma Life Support (ATLS).[3,4,11,12]