Indikasi EMG
Indikasi pemeriksaan EMG atau electromyography adalah membantu menegakkan diagnosis gangguan saraf, seperti polineuropati, gangguan gait, low back pain, dan motor neuron disease.[1,3]
EMG menjadi alat multifungsi yang dapat melihat langsung aktivitas otot, mengukur performa otot, membantu dokter dalam membuat keputusan medis baik sebelum maupun sesudah tindakan bedah, menganalisis kemampuan peningkatan aktivitas otot saat berolahraga, mendeteksi respon otot pada studi ergonomi, serta mendokumentasikan hasil pengobatan dan latihan yang telah diberikan kepada pasien.[1,3,13,15]
Gangguan Saraf
Indikasi pemeriksaan EMG pada kondisi gangguan saraf di antaranya:
Peripheral neuropathies, yaitu gangguan penyampaian pesan oleh saraf yang berasal dari otak ke bagian tubuh ataupun sebaliknya, misalnya trigeminal neuralgia dan postherpetic neuralgia
-
Entrapment neuropathies, yaitu nyeri yang disebabkan oleh saraf perifer yang kehilangan kemampuan mobilitas dan fleksibilitas akibat penekanan jaringan sekitar saraf, contoh carpal tunnel syndrome dan tarsal tunnel syndrome
-
Radiculopathies, yaitu gangguan fungsi saraf yang umumnya berupa rasa nyeri radikuler, hipoestesia, hingga kesulitan mengontrol otot, seperti nyeri sciatica
-
Polyneuropathy pada penyakit lepra, yaitu gangguan saraf tepi akibat infeksi bakteri Mycobacterium lepromatosis
Diabetes neuropathy, yaitu gangguan saraf yang terjadi akibat komplikasi kronis diabetes mellitus[1-5,16-19]
Gangguan Otot
EMG diindikasikan pada kondisi gangguan otot atau myopathy, misalnya terjadi kelemahan otot yang bersifat simetris dan proksimal pada kasus poliomielitis. EMG dapat mendeteksi kelainan ini dengan sebutan myotonic discharge. Selain itu, EMG juga diindikasikan pada gangguan neuromuscular junction seperti pada kondisi myasthenia gravis.[16,17,20]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini