Edukasi Pasien Pemeriksaan Sistem Sensorik
Edukasi pasien dimulai dengan informed decision-making. Pasien hendaknya diinformasikan secara lengkap mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan kepada dirinya.
Pemeriksa juga harus menyampaikan keuntungan dan risiko pemeriksaan sistem sensoris ini yang berhubungan dengan arahan diagnosis. Kemudian pemeriksa juga harus menjelaskan hasil interpretasi pemeriksaan kepada pasien dengan bahasa yang jelas dan dapat dimengerti oleh pasien.
Edukasi pasien yang dapat diberikan kepada pasien setelah melakukan pemeriksaan sistem sensoris di antaranya:
- Penjelasan kepada pasien tentang penemuan hasil pemeriksaan dan kemungkinan penyakit yang dialami oleh pasien
- Penjelasan kemungkinan pemeriksaan lanjutan yang dibutuhkan seperti rontgen, CT Scan, atau MRI, setelah pemeriksaan sistem sensoris
- Penjelasan prognosis dan rencana terapi sesuai dengan kondisi pasien[1,2,10-12]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja