Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Pemeriksaan Sistem Sensorik general_alomedika 2023-01-26T14:32:06+07:00 2023-01-26T14:32:06+07:00
Pemeriksaan Sistem Sensorik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Pemeriksaan Sistem Sensorik

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Pedoman klinis pemeriksaan sistem sensoris sebagai pemeriksaan yang bertujuan untuk menilai ada tidaknya lesi pada sistem saraf sensorik serta lokasi kelainan lesi tersebut. Hal ini bermanfaat untuk menentukan diagnosis dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan selanjutnya.

Penilaian lesi sistem saraf sensorik ini dilakukan berdasarkan tiga prinsip umum. Prinsip yang pertama, pemeriksaan dilakukan untuk mencari defisit sensibilitas, berupa daerah-daerah dengan sensibilitas yang abnormal, hipoestesia, hiperestesi, hipoalgesia atau hiperalgesia. Selain itu, diperlukan pencarian gejala-gejala lain di tempat gangguan sensibilitas tersebut, misalnya atrofi, kelemahan otot, refleks menurun/negative, menurut distribusi dermatom.

Prinsip kedua, keluhan-keluhan sensorik memiliki kualitas yang sama, baik mengenai thalamus, spinal, radix spinalis atau saraf perifer. Oleh karena itu, membedakannya harus dengan distribusi gejala/keluhan dan penemuan lain.

Prinsip ketiga, lesi saraf perifer sering disertai berkurang atau hilangnya keringat, kulit kering, perubahan pada kuku dan hilangnya sebagian jaringan di bawah kulit.[2]

Pedoman klinis lain yang harus diperhatikan pada pemeriksaan sistem sensorik di antaranya:

  • Pasien harus sadar, kooperatif dengan kecerdasan yang cukup
  • Pemeriksaan hendaknya dilakukan secara santai dan pasien harus memejamkan mata
  • Sebelum melakukan pemeriksaan sensorik, mintalah informed consent dan jelaskan terlebih dahulu langkah dan respons apa yang diharapkan dari pasien; misalnya pada pemeriksaan posisi (proprioseptif), respons yang diharapkan adalah “ke atas/ke bawah”
  • Pemeriksaan dilakukan pada kedua sisi pasien (bilateral)
  • Sebelum melakukan pemeriksaan, tanyakan terlebih dahulu apakah ada keluhan mengenai sensibilitas. Bila ada, pasien disuruh menunjukkan tempatnya (lokasi). Dari bentuk kelainan sensibilitas dapat diduga apakah gangguan bersifat sentral, perifer, atau berbentuk dermatom
  • Semua hasil pemeriksaan harus ditulis secara lengkap di rekam medis[1]

Pemeriksaan sistem sensorik pasien sebaiknya dilakukan dengan lembut dan mantap, agar pasien merasa nyaman dan tidak kesakitan, atau bertambah sakit dan memperburuk cedera. Untuk itu diperlukan pemeriksa yang ahli dan terampil, yang memahami benar detail manuver pemeriksaan sistem sensoris dan interpretasinya.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Bahrudin M. Pemeriksaan Klinis di Bidang Penyakit Syaraf. In: Pemeriksaan Sistem Sensorik. UMM Press; 2013. p. 181–92.
2. Duss P, Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.

Edukasi Pasien Pemeriksaan Siste...

Artikel Terkait

  • Injeksi Kortikosteroid dengan Panduan USG untuk Terapi Carpal Tunnel Syndrome
    Injeksi Kortikosteroid dengan Panduan USG untuk Terapi Carpal Tunnel Syndrome
  • Terapi Fisik Manual Lebih Efektif dibandingkan Pembedahan untuk Carpal Tunnel Syndrome - Telaah Jurnal
    Terapi Fisik Manual Lebih Efektif dibandingkan Pembedahan untuk Carpal Tunnel Syndrome - Telaah Jurnal
  • Penanda Anatomis untuk Melokalisasi Nervus Medianus saat Melakukan Injeksi pada Terowongan Karpal
    Penanda Anatomis untuk Melokalisasi Nervus Medianus saat Melakukan Injeksi pada Terowongan Karpal
  • Red Flag Tangan Kesemutan
    Red Flag Tangan Kesemutan
  • Efikasi Pemakaian Bidai untuk Carpal Tunnel Syndrome
    Efikasi Pemakaian Bidai untuk Carpal Tunnel Syndrome

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 April 2024, 19:09
Obat CTS yang aman untuk ibu menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul pasien saya, perempuan 25 th dg keluhan kesemutan pada semua jari tangan, disertai nyeri pada pergelangan tangan ketika ditekuk....
Anonymous
Dibalas 19 Juli 2022, 15:12
Mouse untuk pasien dengan carpal tunnel syndrome - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra, Sp. OT,Ijin bertanya dok. Sekarang ini ada mouse logitech yang terbaru untuk carpal tunnel syndrome. Apakah mouse ini betul berguna untuk...
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2021, 14:01
Risiko Rekurensi CTS Berulang Pasca Operasi - Bedah Saraf Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Petra, Sp.BS, ijin bertanya dok, pada pasien CTS apakah ada kemungkinan rekurensi setelah tindakan operasi? Apalagi jika kemungkinan penyebab...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.