Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Pemeriksaan Sistem Sensorik general_alomedika 2023-01-26T14:31:00+07:00 2023-01-26T14:31:00+07:00
Pemeriksaan Sistem Sensorik
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Pemeriksaan Sistem Sensorik

Oleh :
dr.Eric Hartono SpN
Share To Social Media:

Komplikasi pemeriksaan sistem sensorik secara umum tidak ada. Namun, perlu diingat bahwa pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan dengan pasien yang sadar penuh. Oleh karena itu, sebelum melakukan pemeriksaan ini, kesadaran pasien harus diperiksa menggunakan Glasgow Coma scale.

Pemeriksaan sistem sensorik dengan pasien yang tidak compos mentis dapat memberikan hasil yang rancu dan membingungkan pemeriksa.[1]

Selain itu, karena kompleksnya pemeriksaan ini, pemeriksa perlu meminta informed consent pada pasien untuk memastikan pemeriksaan berjalan dengan lancar.[8,9]

Dalam pemeriksaan ini, dokter perlu memperhatikan manifestasi objektif yang muncul ketika melakukan stimulasi pada anggota gerak atau bagian tubuh tertentu. Manifestasi objektif dapat berupa pasien menyeringai, mata berkedip-kedip serta perubahan sikap tubuh.

Dalam pemeriksaan sensorik, bagian kanan dan kiri harus selalu dibandingkan untuk menjamin kecermatan dan mendeteksi asimetri yang tidak prominen. Pada beberapa kasus, terdapat perbedaan-perbedaan sensasi yang ringan, sehingga gradasi atau tingkat perbedaannya harus dicatat.

Ketajaman persepsi dan interpretasi rangsangan berbeda pada setiap individu, pada tiap bagian tubuh, pada individu yang sama tetapi dalam situasi yang berlainan. Dengan demikian dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulangan pada hari berikutnya.[2,10-12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Bahrudin M. Pemeriksaan Klinis di Bidang Penyakit Syaraf. In: Pemeriksaan Sistem Sensorik. UMM Press; 2013. p. 181–92.
2. Duss P, Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.
8. Oommen KJ. Neurological History and Physical Examination. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1147993-overview#a5.
9. Gadhvi M, Waseem M. Physiology, Sensory System. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547656/
10. Lumbantobing, SM. Neurologi Klinik. Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta. 1990.
11. Freeman C, Okun MS. Origins of the sensory examination in neurology. Semin Neurol. 2002 Dec;22(4):399-408.
12. Shahrokhi M, Asuncion RMD. Neurologic Exam. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557589/

Teknik Pemeriksaan Sistem Sensorik
Edukasi Pasien Pemeriksaan Siste...

Artikel Terkait

  • Injeksi Kortikosteroid dengan Panduan USG untuk Terapi Carpal Tunnel Syndrome
    Injeksi Kortikosteroid dengan Panduan USG untuk Terapi Carpal Tunnel Syndrome
  • Terapi Fisik Manual Lebih Efektif dibandingkan Pembedahan untuk Carpal Tunnel Syndrome - Telaah Jurnal
    Terapi Fisik Manual Lebih Efektif dibandingkan Pembedahan untuk Carpal Tunnel Syndrome - Telaah Jurnal
  • Penanda Anatomis untuk Melokalisasi Nervus Medianus saat Melakukan Injeksi pada Terowongan Karpal
    Penanda Anatomis untuk Melokalisasi Nervus Medianus saat Melakukan Injeksi pada Terowongan Karpal
  • Red Flag Tangan Kesemutan
    Red Flag Tangan Kesemutan
  • Efikasi Pemakaian Bidai untuk Carpal Tunnel Syndrome
    Efikasi Pemakaian Bidai untuk Carpal Tunnel Syndrome

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 April 2024, 19:09
Obat CTS yang aman untuk ibu menyusui
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin konsul pasien saya, perempuan 25 th dg keluhan kesemutan pada semua jari tangan, disertai nyeri pada pergelangan tangan ketika ditekuk....
Anonymous
Dibalas 19 Juli 2022, 15:12
Mouse untuk pasien dengan carpal tunnel syndrome - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Hendra, Sp. OT,Ijin bertanya dok. Sekarang ini ada mouse logitech yang terbaru untuk carpal tunnel syndrome. Apakah mouse ini betul berguna untuk...
Anonymous
Dibalas 02 Desember 2021, 14:01
Risiko Rekurensi CTS Berulang Pasca Operasi - Bedah Saraf Ask The Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Petra, Sp.BS, ijin bertanya dok, pada pasien CTS apakah ada kemungkinan rekurensi setelah tindakan operasi? Apalagi jika kemungkinan penyebab...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.