Edukasi Pasien Pemeriksaan Duh Vagina
Edukasi pada pemeriksaan duh vagina adalah untuk menjaga kebersihan diri seperti dengan mengganti pembalut secara berkala, menghindari douching dan alat pembersih vagina yang berpotensi menyebabkan iritasi. Alat pembersih vagina yang dimaksud mencakup toiletries, antiseptic, tisu basah, dan sabun pembersih vagina.[1]
Pasien dapat diedukasi dalam rangka pencegahan penyakit infeksi menular seksual, yaitu dengan:
- Abstinensia
- Vaksinasi terhadap IMS seperti vaksin HPV dan Hepatitis B
- Mengurangi jumlah pasangan seksual
- Monogami
- Menggunakan kondom
- Rutin melakukan pemeriksaan diri terkait infeksi menular seksual
- Memeriksakan diri dan pasangan ke dokter untuk pengobatan tuntas dan menghindari swamedikasi[17,18]
Trikomoniasis
Pasien trichomonas vaginalis perlu disarankan untuk melakukan abstinensia hingga pasien dan pasangan seksualnya sembuh (terapi selesai dan tidak ada gejala). Selain itu, karena infeksi trikomoniasis berkaitan erat dengan adanya infeksi menular seksual lain seperti gonorea, klamidia, dan HIV, maka perlu dilakukan pemeriksaan untuk penyakit tersebut.[1,19]
Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk melakukan penapisan berkala pada wanita yang aktif secara seksual pada 3 bulan pasca menyelesaikan terapi. Untuk saat ini, CDC belum mengeluarkan rekomendasi untuk penapisan pada pria yang aktif secara seksual, namun bisa dilakukan bila dicurigai re-infeksi.[19]
Vaginosis bakteri
Pasien vaginosis bakteri perlu diedukasi mengenai patofisiologi dasar, perjalanan penyakit, dan faktor resiko vaginosis bakteri. Pasien perlu diedukasi bahwa kondisi ini tidak selalu disebabkan kontak seksual, namun kontak seksual dapat memicu perkembangan penyakit ini. Rekurensi dan respons terapi pada pasien vaginosis bakteri, tidak ditentukan dari pengobatan pasangan seksual. Oleh karenanya, pengobatan pasangan seksual tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin.[1,20]
Kandidiasis
Pasien perlu diedukasi mengenai faktor resiko terkait kandidiasis mukosa dan sistemik. Pasien dan keluarga perlu ditekankan bahwa kandidiasis sistemik dapat berakibat fatal karena terkait dengan tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi.[21]