Edukasi Pasien Dilatasi dan Kuretase
Edukasi pasien tindakan dilatasi dan kuretase diberikan terutama mengenai prosedur tindakan, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi seperti kram perut, nyeri hingga perdarahan minimal.Sampaikan bahwa mayoritas perempuan dapat melakukan aktivitas normal beberapa hari setelah tindakan. Edukasi lainnya yang perlu disampaikan adalah:
- Pasien mungkin akan mengalami kram-kram, namun seharusnya tidak lebih dari 24 jam
- Nyeri ringan dan perdarahan minimal dapat terjadi dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi gejala
- Pasien tidak boleh memasukan apapun ke dalam vagina, termasuk cairan bilas, tampon, atau melakukan coitus, selama minimal 2 minggu atau hingga tidak terjadi perdarahan lagi
- Tidak dapat diketahui secara pasti kapan ovulasi akan mulai normal lagi, sehingga pasien disarankan menggunakan kontrasepsi hingga dokter menyatakan pasien dapat memulai program kehamilan lagi
Apabila beberapa gejala berikut timbul, pasien harus segera datang ke dokter:
- Pusing atau pingsan
- Perdarahan berlangsung lebih dari 2 minggu
- Kram atau nyeri lebih dari 2 minggu
- Perdarahan yang lebih berat atau lama daripada siklus menstruasi normal pasien
- Nyeri yang berat atau semakin meningkat
- Demam lebih dari 38℃
- Menggigil
- Muncul duh vagina yang berbau dan berwarna[10,11]
Selain edukasi di atas, edukasi mengenai tindakan dilatasi dan kuretase perlu diberikan pada pasien sebelum tindakan dilakukan seperti mengenai siapa yang boleh dan perlu menjalani prosedur tindakan ini. Abortus provokatus menggunakan tindakan dilatasi dan kuretase bukan merupakan jalan keluar untuk kehamilan yang tidak diinginkan, melainkan harus disesuaikan dengan kondisi dan indikasi klinis dari pasien.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri