Teknik Pemeriksaan Antropometri
Teknik pemeriksaan antropometri melibatkan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar tubuh, dan pengukuran dimensi fisik lain.
Untuk mengukur tinggi badan, subjek berdiri tegak tanpa alas kaki di atas permukaan datar, dengan kepala, bahu, punggung, dan tumit menyentuh dinding. Alat pengukur tinggi badan ditempatkan di atas kepala dengan sikap yang sejajar.
Pengukuran berat badan dilakukan dengan menggunakan timbangan yang dikalibrasi, seringkali dengan subjek mengenakan pakaian ringan dan tanpa alas kaki. Lingkar tubuh, lingkar lengan, dan lipatan kulit diukur dengan menggunakan pita pengukur dan caliper khusus. Lipatan kulit diukur pada area tertentu, seperti trisep atau area suprailiaka pada pinggul, menggunakan caliper untuk mengevaluasi jumlah lemak subkutan.[5,6]
Persiapan Pasien
Sebelum dilakukan pemeriksaan antropometri, pasien diminta untuk melepas jaket atau pakaian tebal dan aksesoris lainnya yang dapat menghalangi jalannya pemeriksaan. Pemeriksa juga perlu menginformasikan kepada pasien mengenai tindakan apa saja yang akan dilakukan.[4,5]
Posisi Pasien
Posisi pasien ditentukan oleh jenis pemeriksaan antropometri yang akan dilakukan, misalnya berdiri saat pengukuran berat badan dan berbaring saat pengukuran diameter sagital abdomen.[1,4]
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan antropometri antara lain:
- Timbangan badan
- Timbangan kalibrasi
- Stadiometer
- Knee caliper
- Skinfold caliper
- Pita ukur[1,5]
Prosedural
Pemeriksaan antropometri melibatkan serangkaian teknik pengukuran dimensi fisik manusia. Untuk mengukur tinggi badan, individu diminta berdiri tegak di atas alat pengukur tinggi badan, tanpa alas kaki, dan kepala diposisikan sejajar dengan pandangan mata. Berat badan diukur menggunakan timbangan yang ditempatkan pada permukaan datar, dengan individu memakai pakaian ringan.
Lingkar tubuh, seperti lingkar lengan atau pinggang, diukur dengan pita pengukur khusus. Pengukuran lipatan kulit, yang digunakan untuk mengestimasi lemak tubuh, melibatkan penjepitan lipatan kulit pada area tertentu dengan caliper. Pentingnya konsistensi dan ketelitian dalam melakukan pengukuran adalah kunci untuk mendapatkan data yang akurat.
Pemeriksaan antropometri yang dilakukan disesuaikan dengan usia pasien, seperti yang tercantum pada Tabel 1.
Tabel 1. Pemeriksaan Antropometri Sesuai Usia
Lahir | 2 bulan | 2 tahun | 8 tahun |
Panjang badan | Panjang badan | Panjang badan (hingga 47 bulan) | |
Lingkar kepala | Lingkar kepala (hingga 6 bulan) | Tinggi badan | Tinggi badan |
Berat badan | Berat badan | Berat badan | Berat badan |
Panjang lengan atas | Panjang lengan atas | Panjang tungkai atas | |
Lingkar lengan | Lingkar lengan | Panjang lengan atas | |
Lingkar pinggang | Lingkar lengan | ||
Lingkar pinggang | |||
Diameter abdomen sagital |
Sumber: dr. Krisandryka Wijaya, Alomedika, 2023.[4]
Lingkar Kepala
Lingkar kepala diukur pada anak <2 tahun. Prosedurnya sebagai berikut:
- Minta orang tua melepaskan aksesoris di kepala pasien, jika ada.
- Lingkarkan pita ukur di sekeliling kepala pasien pada os frontalis, sedikit di atas alis, tegak lurus dengan aksis panjang wajah, di atas telinga, dan pada occipital prominence di bagian oksiput.
- Kencangkan pita ukur hingga pas di sekeliling kepala serta menekan rambut dan jaringan lunak.
- Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,1 cm terdekat.
- Lakukan pengukuran dua kali, rata-rata kedua hasil pengukuran[1,4,6]
Gambar 1. Kurva Lingkar Kepala Anak Usia Hingga 5 Tahun
Panjang Badan
Berdasarkan manual antropometri dari CDC, panjang badan saat berbaring diukur pada semua anak <4 tahun. Panjang badan diukur menggunakan infantometer, dengan prosedur sebagai berikut:
- Pasien dibaringkan dengan posisi kepala pada head piece dan kaki mengarah ke foot piece infantometer
- Orang tua atau pendamping disarankan untuk menenangkan anak agar tidak menangis dengan membuat kontak mata dan mengajak anak bicara
- Petugas pencatat memegangi kepala anak, sedangkan petugas pemeriksa meluruskan kaki anak dengan jari-jari kaki anak menghadap ke atas, lalu menyesuaikan posisi foot piece dengan telapak kaki anak
- Catat hasil pengukuran
- Lakukan pengukuran dua kali, rata-rata kedua hasil pengukuran[1,4,5]
Tinggi Badan
Tinggi badan diukur pada anak-anak yang sudah bisa berdiri dan orang dewasa. Prosedurnya sebagai berikut:
- Pasien diposisikan berdiri tegak dengan bokong, skapula, dan tumit menyentuh bagian belakang stadiometer. Kaki mengarah ke luar dengan sudut 60 derajat. Lengan berada di sisi badan dengan telapak tangan menghadap paha
- Bar horizontal stadiometer diturunkan hingga rambut tertekan
- Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,1 cm terdekat
- Lakukan pengukuran dua kali, rata-rata kedua hasil pengukuran[1,4-6]
Gambar 2. Kurva Panjang dan Tinggi Badan Anak Usia Hingga 5 Tahun
Gambar 3. Kurva Tinggi Badan 5-19 Tahun
Berat Badan
Berat badan pada orang dewasa ditimbang menggunakan timbangan lantai, sedangkan pada anak <2 tahun menggunakan timbangan bayi. Jika tidak ada timbangan bayi, anak <2 tahun bisa ditimbang menggunakan timbangan lantai dengan bantuan orang dewasa.
Prosedur menimbang dengan timbangan lantai adalah sebagai berikut:
- Lepaskan pakaian tebal
- Pasien diposisikan berdiri di tengah-tengah timbangan dengan kedua lengan di sisi tubuh dan kepala menghadap ke depan
- Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,01 kg terdekat
- Lakukan pengukuran dua kali, rata-rata kedua hasil pengukuran[1,4,6]
Untuk menimbang bayi dan anak-anak yang belum bisa berdiri dengan timbangan lantai, timbang dahulu berat orang tau atau pendamping pasien, kemudian timbang lagi berat badan pendamping ketika menggendong pasien, dan hitung selisihnya.[1,4-6]
Gambar 4. Kurva Berat Badan Berdasarkan Usia Hingga Usia 5 Tahun
Gambar 5. Kurva Berat Badan Berdasarkan Usia Hingga Usia 5-10 Tahun
Gambar 6. Kurva Berat Badan Berdasarkan Panjang Badan
Panjang Tungkai Atas
Prosedur pengukuran panjang tungkai atas adalah sebagai berikut:
- Pasien diposisikan duduk dengan kaki kanan ditekuk 90 derajat
- Posisikan knee caliper seperti sedang mengukur lebar patela pada ujung distal femur. Bar horizontal caliper seharusnya menyentuh atau hampir menyentuh permukaan anterior paha proksimal patela
- Buat garis sepanjang batas proksimal patela di permukaan anterior paha menggunakan pensil
- Instruksikan pasien untuk duduk tegak. Letakkan ujung nol pita ukur di lipat paha, tepatnya di bawah spina iliaka anterior superior. Ukur jarak dari titik tersebut melewati sepanjang garis tengah anterior paha hingga garis batas proksimal patela yang sudah dibuat sebelumnya. Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,1 cm terdekat[4,6]
Panjang Lengan Atas
Prosedur pengukuran panjang lengan atas adalah sebagai berikut:
- Arahkan pasien untuk memunggungi pengukur. Instruksikan pasien untuk berdiri tegak dan siku kanan ditekuk 90 derajat, dengan telapak tangan menghadap ke atas
- Temukan ujung lateral prosesus spinosus skapula kanan
- Buat garis horizontal di ujung paling atas batas posterior prosesus spinosus skapula
- Tempatkan pita ukur pada garis horizontal tersebut, bentangkan pita sepanjang permukaan posterior lengan atas hingga mencapai olekranon. Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,1 cm terdekat
- Beri tanda pada titik tengah yang dilewati pita ukur[4]
Lingkar Lengan
Prosedur pengukuran lingkar lengan adalah sebagai berikut:
- Instruksikan pasien menghadap ke samping sehingga pengukur menghadap bagian sisi tubuh kanan pasien. Pasien berdiri tegak, bahu rileks, dan lengan kanan rileks
- Lingkarkan pita ukur di titik tengah lengan atas yang sudah ditandai sebelumnya saat mengukur panjang lengan atas. Posisikan pita tegak lurus terhadap aksis panjang lengan atas. Pastikan pita menempel pada kulit, namun tidak menekan
- Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,1 cm terdekat[1,4]
Gambar 7. Kurva Lingkar Lengan
Lingkar Pinggang
Prosedur pengukuran lingkar pinggang adalah sebagai berikut:
- Instruksikan pasien untuk mengangkat baju di area pinggang dan menjepitnya agar tidak menghalangi area pengukuran, kemudian menyilangkan kedua lengan dan meletakkan tangannya di bahu yang berlawanan
- Pengukur berdiri di sebelah kanan pasien dan melakukan palpasi area pinggul untuk mencari ilium. Gunakan pensil untuk memberi tanda garis horizontal tepat di atas sisi lateral teratas ilium kanan, di linea midaksilaris
- Posisikan pita ukur di tanda garis horizontal tersebut dan lingkarkan mengelilingi pinggang pasien. Gunakan cermin untuk memastikan pita membentang secara horizontal, paralel dengan lantai, dan melekat pada kulit namun tidak menekan
- Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,1 cm terdekat di akhir ekspirasi normal pasien[4]
Tabel 2. Interpretasi Lingkar Pinggang
Klasifikasi | Lingkar Pinggang | |
Pria | Wanita | |
Normal | ≥ 90 cm | ≥ 80 cm |
Overweight | ≥ 100 cm | ≥ 90 cm |
Obesitas I | ≥ 110 cm | ≥ 105 cm |
Obesitas II | ≥ 125 cm | ≥ 115 cm |
Sumber: dr. Bedry Qintha, Alomedika, 2023.[8]
Diameter Sagital Abdomen
Prosedur pengukuran diameter sagital abdomen adalah sebagai berikut:
- Instruksikan pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan lutut ditekuk 90 derajat dan kedua telapak kaki dijejakkan di atas meja
- Temukan sisi lateral teratas ilium kanan dan tandai perpotongan area tersebut dan linea midaksilaris dengan garis tegak lurus terhadap meja pemeriksaan. Temukan titik yang sama di sisi kiri dan bentangkan pita ukur dari sisi kiri ke tanda di sisi kanan tubuh. Buat garis horizontal sekitar 5 cm di area perut sebelah kiri yang dilewati pita
- Gunakan abdominal caliper yang sesuai dengan ukuran tubuh pasien. Selipkan tangan bagian bawah caliper ke punggung bawah pasien, kemudian geser tangan bagian atas caliper hingga berada 2 cm di atas abdomen, sejajar dengan tanda garis horizontal
- Catat hasil pengukuran hingga satuan 0,01 cm terdekat
- Lakukan pengukuran dua kali, rata-rata kedua hasil pengukuran[4]
Lipatan Kulit Subskapula
Pengukuran lipatan kulit subskapula adalah salah satu komponen pemeriksaan antropometri yang digunakan untuk mengestimasi lemak tubuh. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pengukuran lipatan kulit subskapula:
- Pastikan menggunakan caliper lipatan kulit yang sesuai dan dikalibrasi dengan benar. Persiapkan ruangan yang tenang dan nyaman untuk mengurangi stres pada individu yang diperiksa
- Pilih lokasi pengukuran di bagian subskapula (di bawah tulang belikat). Minta individu untuk berdiri tegak dan rileks dengan lengan tergantung bebas di sisi tubuh
- Identifikasi titik anatomi yang tepat untuk pengukuran, yaitu 1-2 cm di bawah tepi bawah tulang belikat. Tandai titik ini dengan pensil kosmetik atau semacamnya
- Pegang lipatan kulit dengan lembut antara ibu jari dan jari telunjuk. Gunakan caliper untuk mengukur ketebalan lipatan kulit dengan menempatkan caliper di lokasi yang telah ditandai. Baca dan catat hasil pengukuran[1,4,6]
Gambar 8. Kurva Lipatan Kulit Subskapula
Lipatan Kulit Trisep
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pemeriksaan antropometri dan mengukur lipatan kulit trisep:
- Pastikan Anda menggunakan caliper lipatan kulit yang sesuai dan telah dikalibrasi dengan benar sebelum penggunaan. Pilih ruangan yang tenang dan nyaman untuk membuat individu yang diperiksa merasa santai
- Pilih lokasi pengukuran di bagian belakang lengan atas, di tengah antara bahu dan siku. Minta individu untuk berdiri tegak dengan lengan tergantung bebas di sisi tubuh
- Identifikasi titik anatomi yang tepat untuk pengukuran, yaitu di tengah antara bahu dan siku pada bagian belakang lengan atas. Tandai titik ini dengan pensil kosmetik atau semacamnya
- Pegang lipatan kulit di lokasi yang telah ditandai dengan lembut antara ibu jari dan jari telunjuk
- Gunakan caliper untuk mengukur ketebalan lipatan kulit dengan meletakkan caliper di atas lipatan kulit. Pastikan agar caliper tegak lurus dengan lipatan kulit dan membaca hasil pengukuran[1,4,6]
Gambar 9. Kurva Lipatan Kulit Trisep
Follow Up
Pada bayi dan anak <2 tahun, perlu dilakukan pengukuran berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada setiap kunjungan untuk vaksinasi ataupun kunjungan klinis lain. Pada anak 2 tahun ke atas, pengukuran yang perlu dilakukan adalah berat badan dan panjang atau tinggi badan. Hasil pengukuran harus dicatat di kurva pertumbuhan WHO atau CDC.
Pada orang dewasa, pemeriksaan antropometri dianjurkan pula pada tiap kunjungan untuk menentukan status nutrisi dan risiko penyakit di masa yang akan datang.[1,2]
Klasifikasi Indeks Massa Tubuh
Indeks massa tubuh dapat diukur berdasarkan tinggi dan berat badan pasien yang sudah diukur dari pemeriksaan antropometri. Satuan yang digunakan adalah kg/m², sehingga cara menghitung indeks massa tubuh adalah sebagai berikut:
Hasil IMT dapat diklasifikasikan menjadi:
Underweight: kurang dari 18,5 kg/m²
- Normal: 18,5 kg/m² hingga 22,9 kg/m²
Overweight: 23 kg/m² hingga 24,9 kg/m²
Obesitas: ≥ 25 kg/m²[7]