Edukasi Pasien Resusitasi Bayi dan Anak
Edukasi terkait resusitasi pada bayi dan anak diberikan kepada orang tua atau wali, mencakup kemungkinan anak mengalami perbaikan dan futile care. Dokter boleh menjelaskan mengenai keputusan do not resuscitate (DNR) setelah memberikan penjelasan yang menyeluruh pada wali agar mereka bisa membuat informed decision.[4,26]
Jelaskan pada wali mengenai kondisi anak yang membuatnya membutuhkan resusitasi jantung paru. Jelaskan juga bahwa prosedur tindakan resusitasi mencakup penekanan pada dada anak dan mungkin pemasangan selang atau peralatan medis lain jika ada indikasi, serta apa risiko dari tindakan-tindakan tersebut.
Berikan penjelasan mengenai, kemungkinan respon tindakan. Sampaikan secara proporsional bahwa resusitasi jantung paru melupakan tindakan penyelamatan nyawa dengan harapan terjadi return of spontaneous circulation (ROSC), namun kita juga perlu bersiap untuk kemungkinan terburuk.
Keputusan do not resuscitate (DNR) atau do not attempt cardiopulmonary resuscitation (DNACPR) perlu dipertimbangkan dalam tiga situasi, yaitu bila pasien atau anak yang sudah berkompeten menolak RJP, atau pasien telah mencatat penolakan RJP. DNR juga bisa menjadi opsi ketika RJP dinilai sangat mungkin tidak efektif, karena pasien sedang sekarat dari kondisi medis yang tidak dapat disembuhkan.[1,4,10,17,26,42]