Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Terapi Pasangan monika-natalia 2023-04-04T13:45:05+07:00 2023-04-04T13:45:05+07:00
Terapi Pasangan
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Terapi Pasangan

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Pedoman klinis terapi pasangan atau couple therapy yang utama adalah klinisi membantu pasangan memahami masalah yang mendasari hendaya dalam relasi mereka, mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik, meningkatkan empati dan pengertian satu sama lain, dan meningkatkan keintiman.

Dalam melakukan terapi pasangan, klinisi perlu membangun hubungan terapeutik yang baik dengan pasangan. Jelaskan tujuan dan proses terapi. Tidak lupa pula untuk membuat kontrak terapi yang berisikan waktu pertemuan, frekuensi dan panjang sesi, biaya, kesepakatan ketika salah satu pasangan tidak datang, dan kesepakatan tentang sesi individu dalam terapi.

Pilih teknik terapi pasangan yang dirasa paling sesuai setelah melakukan evaluasi terlebih dulu. Tidak semua pasangan dapat langsung mengikuti terapi bersama atau conjoint. Memaksakan pasangan untuk dipertemukan saat mereka tidak siap dapat memperburuk masalah relasi. Selain itu, jika terdapat kondisi yang menyebabkan kurangnya kendali emosi pada salah satu atau kedua pihak, seperti gangguan impuls atau gangguan panik, maka terapi sebaiknya ditunda hingga masalah tersebut diatasi.

Selama terapi, dorong pasangan untuk berbicara secara terbuka dan jujur ​​tentang perasaan dan pikiran mereka. Bantu pasangan untuk menemukan cara-cara baru untuk berkomunikasi dan menyelesaikan konflik. Dorong pasangan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk menjaga hubungan mereka tetap sehat.[1,4,6-12]

Referensi

1. Canadian Agency for Drugs and Technologies in Health. Couples Therapy for Adults Experiencing Relationship Distress: A Review of the Clinical Evidence and Guidelines. 2014. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK253324/
4. Bodenmann G, Kessler M, Kuhn R, Hocker L, Randall AK. Cognitive-Behavioral and Emotion-Focused Couple Therapy: Similarities and Differences. Clin Psychol Eur. 2020 Sep 30;2(3):e2741. doi: 10.32872/cpe.v2i3.2741. PMID: 36398146; PMCID: PMC9645475.
6. Halford WK, Pepping CA. What every therapist needs to know about couple therapy. Behav Chang. 2019;36(3):121–42
7. Gurman AS, Burton M. Individual therapy for couple problems: perspectives and pitfalls. J Marital Fam Ther. 2014 Oct;40(4):470-83. doi: 10.1111/jmft.12061. Epub 2014 Apr 29. PMID: 24773422.
8. Lebow J, Snyder DK. Couple therapy in the 2020s: Current status and emerging developments. Fam Process. 2022;61(4):1359–85
9. Shah A, Nagpal A, Manjula V, Rynjah IL. Combined Couples’ Therapy: A Qualitative Study of Individual and Conjoint Sessions. J Fam Psychother. 2016;27(2):99–108
10. Bodenmann G, Kessler M, Kuhn R, Hocker L, Randall AK. Cognitive-Behavioral and Emotion-Focused Couple Therapy : Similarities and Differences Brief Review of the Theoretical Underpinnings of CBCT and EFCT. Clin Psychol Eur. 2020;2(3):1–12. https://cpe.psychopen.eu/index.php/cpe/article/download/2741/2741.pdf/
11. Johnson S. Attachment in action — changing the face of 21st century couple therapy. Curr Opin Psychol. 2019;25:101–4. https://doi.org/10.1016/j.copsyc.2018.03.007
12. Hardy NR, Fisher AR. Attachment versus differentiation: The contemporary couple therapy debate. Fam Process. 2018;57(2):557–71.

Edukasi Pasien Terapi Pasangan

Artikel Terkait

  • Panduan Praktis Klinis Cara Menggali Latar Belakang Seksual Pasien
    Panduan Praktis Klinis Cara Menggali Latar Belakang Seksual Pasien
  • Cara Komunikasi dengan Pasien tentang Seksualitas
    Cara Komunikasi dengan Pasien tentang Seksualitas
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 26 April 2022, 10:03
Efek medis apakah yang ditimbulkan dari Masturbasi dan onani
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin diskusi. Apakah ada efek nya? Baik atau tidak jika dari segi medis, sangat bnyak pertanyaan tentang ini dok🙏..
dr. Abi Noya
Dibalas 19 Mei 2021, 13:57
Terapi hormon untuk pasien transgender - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr. Abi Noya
1 Balasan
Alo, Prof. Wimpie,  Izin bertanya. Beberapa user di Alodokter sempat menanyakan mengenai pemberian terapi hormon bagi pasien transgender, termasuk kaum...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 18 Maret 2021, 05:29
Pandangan mengenai perubahan orientasi seksual pada pasien yang normal secara fisik - Jiwa Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo, dokter Nova, izin bertanya dok, bagaimana ya dok pandangan dunia psikiatri saat ini mengenai perubahan orientasi seksual yang tidak memiliki...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.