Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Tes Depresi monika-natalia 2025-05-07T11:30:05+07:00 2025-05-07T11:30:05+07:00
Tes Depresi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Tes Depresi

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Pedoman klinis tes depresi adalah harus dilakukan dalam pengawasan klinisi terlatih untuk memastikan pengisian menghasilkan skor yang menggambarkan kondisi pasien sesungguhnya. Hasil yang positif atau negatif palsu akan merugikan pasien karena bisa menghambat diagnosis dan terapi, ataupun memaparkan pasien pada terapi yang tidak diperlukan.

Tes depresi disarankan dilakukan untuk semua pasien dewasa pada setiap kunjungan di fasilitas kesehatan primer, terutama pada individu risiko tinggi seperti pasien dengan penyakit kronis. Pada anak dan remaja, tes depresi disarankan dilakukan pada anak berusia 12 hingga 18 tahun.

Instrumen yang paling banyak dipakai untuk tes depresi anak, remaja, dan dewasa adalah PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9). Instrumen ini sudah tervalidasi dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik. Instrumen lain yang bisa digunakan adalah PHQ-2 dan Beck Depression Inventory.

Untuk ibu hamil, tes depresi disarankan untuk dilakukan setidaknya sekali selama periode perinatal. Instrumen yang dapat digunakan adalah PHQ-2, PHQ-9, atau Edinburgh Postnatal Depression Scale.

Pada pasien usia lanjut, tes depresi dilakukan menggunakan Geriatric Depression Scale.

Pada seluruh populasi tersebut, jika hasil tes menunjukkan positif untuk kemungkinan depresi, maka diagnosis dikonfirmasi menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5).[1-4]

Referensi

1. Siu AL, Bibbins-Domingo K, Grossman DC, Baumann LC, Davidson KW, Ebell M, et al. Screening for depression in adults: US preventive services task force recommendation statement. JAMA - J Am Med Assoc. 2016;315(4):380–7.
2. Mangione CM, Barry MJ, Nicholson WK, Cabana M, Chelmow D, Coker TR, et al. Screening for Depression and Suicide Risk in Children and Adolescents: US Preventive Services Task Force Recommendation Statement. Jama. 2022;328(15):1534–42.
3. Blackstone SR, Sebring AN, Allen C, Tan JS, Compton R. Improving Depression Screening in Primary Care: A Quality Improvement Initiative. J Community Health. 2022 Jun;47(3):400-407. doi: 10.1007/s10900-022-01068-6. Epub 2022 Jan 25. PMID: 35076803; PMCID: PMC8787741.
4. Maurer DM, Raymond TJ, Davis BN. Depression: Screening and Diagnosis. Am Fam Physician. 2018 Oct 15;98(8):508-515. PMID: 30277728.

Edukasi Pasien Tes Depresi

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.