Pedoman Klinis Tes Depresi
Pedoman klinis tes depresi adalah harus dilakukan dalam pengawasan klinisi terlatih untuk memastikan pengisian menghasilkan skor yang menggambarkan kondisi pasien sesungguhnya. Hasil yang positif atau negatif palsu akan merugikan pasien karena bisa menghambat diagnosis dan terapi, ataupun memaparkan pasien pada terapi yang tidak diperlukan.
Tes depresi disarankan dilakukan untuk semua pasien dewasa pada setiap kunjungan di fasilitas kesehatan primer, terutama pada individu risiko tinggi seperti pasien dengan penyakit kronis. Pada anak dan remaja, tes depresi disarankan dilakukan pada anak berusia 12 hingga 18 tahun.
Instrumen yang paling banyak dipakai untuk tes depresi anak, remaja, dan dewasa adalah PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9). Instrumen ini sudah tervalidasi dengan sensitivitas dan spesifisitas yang baik. Instrumen lain yang bisa digunakan adalah PHQ-2 dan Beck Depression Inventory.
Untuk ibu hamil, tes depresi disarankan untuk dilakukan setidaknya sekali selama periode perinatal. Instrumen yang dapat digunakan adalah PHQ-2, PHQ-9, atau Edinburgh Postnatal Depression Scale.
Pada pasien usia lanjut, tes depresi dilakukan menggunakan Geriatric Depression Scale.
Pada seluruh populasi tersebut, jika hasil tes menunjukkan positif untuk kemungkinan depresi, maka diagnosis dikonfirmasi menggunakan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-5 (DSM-5).[1-4]