Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Tes Depresi monika-natalia 2025-05-07T11:29:35+07:00 2025-05-07T11:29:35+07:00
Tes Depresi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Tes Depresi

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Teknik tes depresi sangat beragam dan dapat dipilih sesuai keperluan, antara lain PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9) untuk populasi dewasa dan remaja. Untuk ibu hamil bisa digunakan PHQ-2, PHQ-9, atau Edinburgh Postnatal Depression Scale. Untuk geriatri bisa digunakan Geriatric Depression Scale.

Ketika tes depresi positif, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut berdasarkan kriteria diagnosis depresi menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).[2-4]

Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan tes depresi. Tes depresi sebaiknya dilakukan dengan pendampingan tenaga klinis yang terlatih dan sistem yang baik untuk memastikan penapisan dilakukan dengan benar dan ada tindak lanjut atau rujukan sesuai pedoman yang berlaku.[1-4]

Prosedural

Terdapat beberapa tes depresi yang dapat digunakan. PHQ-9 merupakan alat skrining yang paling banyak digunakan dan sudah tervalidasi. Dibandingkan instrumen PHQ-2, sensitivitas PHQ-9 sebanding tetapi spesifisitasnya lebih tinggi, yaitu 91% sampai 94%.[1-4,6]

Patient Health Questionnaire (PHQ-9)

PHQ adalah tes depresi yang diisi oleh pasien untuk skrining gejala depresi. Estimasi menyelesaikan tes ini adalah 1-5 menit. PHQ-9 memiliki sensitivitas 61% dan spesifitas 94% untuk gangguan mood pada dewasa, dan sensitivitas 89,5% dan spesifisitas 77,5% untuk gangguan mood pada remaja. Skor ≥10 mengindikasikan adanya depresi.[4,6,7]

Tabel 1. PHQ-9 (Patient Health Questionnaire-9)

Dalam 2 minggu terakhir, seberapa sering Anda terganggu oleh masalah-masalah berikut? (Gunakan “✔” untuk menandai jawaban)

Tidak Pernah Beberapa hari

Lebih

dari

separuh

waktu

yang

dimaksud

Hampir

setiap

hari

1. Kurang berminat atau bergairah dalam melakukan apapun 0 1 2 3
2. Merasa murung, sedih, atau putus asa 0 1 2 3
3. Sulit tidur/mudah terbangun, atau terlalu banyak tidur 0 1 2 3
4. Merasa lelah atau kurang bertenaga 0 1 2 3
5. Kurang nafsu makan atau terlalu banyak makan 0 1 2 3
6. Kurang percaya diri — atau merasa bahwa Anda adalah orang yang gagal atau telah mengecewakan diri sendiri atau keluarga 0 1 2 3
7. Sulit berkonsentrasi pada sesuatu, misalnya membaca koran atau menonton televisi 0 1 2 3
8. Bergerak atau berbicara sangat lambat sehingga orang lain memperhatikannya. Atau sebaliknya; merasa resah atau gelisah sehingga Anda lebih sering bergerak dari biasanya. 0 1 2 3
9. Merasa lebih baik mati atau ingin melukai diri sendiri dengan cara apapun. 0 1 2 3

Sumber: Maurer et al, Am Fam Phys, 2018.[4]

Patient Health Questionnaire (PHQ-2)

PHQ-2 adalah tes depresi singkat yang dapat digunakan sebagai skrining cepat depresi pada pelayanan primer. PHQ-2 menanyakan 2 pertanyaan sederhana mengenai anhedonia dan mood. The American Geriatrics Society merekomendasikan PHQ-2 sebagai instrumen skrining awal depresi pada lanjut usia. Jika positif, maka pemeriksaan dilanjutkan dengan Geriatric Depression Scale atau Patient Health Questionnaire-9.

Skor >3 pada PHQ-2 memiliki sensitivitas 83% dan spesifisitas 92% dalam mendeteksi adanya depresi.[4,6,7]

Tabel 2. PHQ-2 (Patient Health Questionnaire-2)

Dalam 2 minggu terakhir, seberapa sering Anda terganggu oleh masalah-masalah berikut? (Gunakan “✔” untuk menandai jawaban)

Tidak Pernah Beberapa hari

Lebih

dari

separuh

waktu

yang

dimaksud

Hampir

setiap

hari

1. Kurang berminat atau bergairah dalam melakukan apapun 0 1 2 3
2. Merasa murung, sedih, atau putus asa 0 1 2 3

Sumber: Maurer et al, Am Fam Phys, 2018.[4]

Beck Depression Inventory (BDI)

BDI adalah salah satu tes depresi yang sudah divalidasi di Indonesia. BDI dapat digunakan untuk usia 13-80 tahun. Tes ini berisi 21 item berupa pilihan ganda yang diisi oleh pasien. Skor 10-18 mengindikasikan depresi ringan, 19-29 mengindikasikan depresi sedang, dan >30 mengindikasikan depresi berat. Estimasi waktu menyelesaikan BDI adalah 10 menit.[6,7]

Tabel 3. Beck Depression Inventory

Kesedihan
0 Saya tidak merasa sedih.
1 Saya merasa sedih
2 Saya sedih sepanjang waktu dan saya tidak bisa menghilangkannya.
3 Saya sangat sedih dan tidak bahagia sehingga saya tidak tahan.
Pandangan Tentang Masa Depan
0 Saya tidak terlalu berkecil hati tentang masa depan.
1 Saya merasa putus asa tentang masa depan.
2 Saya merasa tidak punya apa-apa untuk dinanti-nantikan.
3 Saya merasa masa depan tidak ada harapan dan keadaan tidak dapat membaik.

 

Kritis pada Diri Sendiri
0 Saya tidak merasa saya lebih buruk dari orang lain.
1 Saya mengkritik diri sendiri karena kelemahan atau kesalahan saya.
2 Saya menyalahkan diri sendiri sepanjang waktu atas kesalahan saya..
3 Saya menyalahkan diri sendiri atas semua hal buruk yang terjadi
Ideasi Bunuh Diri
0 Saya tidak punya pikiran untuk bunuh diri.
1 Saya memiliki pikiran untuk bunuh diri, tetapi saya tidak akan melakukannya.
2 Saya ingin bunuh diri..
3 Saya akan bunuh diri jika saya punya kesempatan

 

Merasa Gagal
0 Saya tidak merasa gagal.
1 Saya merasa telah gagal lebih dari rata-rata orang.
2 Ketika saya melihat kembali kehidupan saya, yang dapat saya lihat hanyalah banyak kegagalan.
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai pribadi.
Rasa Tidak Puas
0 Saya mendapatkan banyak kepuasan dari hal-hal seperti dulu.
1 Saya tidak menikmati hal-hal seperti dulu.
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan nyata dari apa pun.
3 Saya tidak puas atau bosan dengan segala sesuatu.

 

Menangis
0 Saya tidak menangis lebih dari biasanya.
1 Sekarang saya lebih sering menangis daripada dulu.
2 Saya menangis sepanjang waktu sekarang.
3 Dulu saya bisa menangis, tapi sekarang saya tidak bisa menangis meskipun saya ingin.
Rasa Jengkel
0 Saya tidak lagi terganggu oleh hal-hal daripada sebelumnya.
1 Saya sedikit lebih jengkel sekarang dari biasanya.
2 Saya cukup kesal atau jengkel sepanjang waktu.
3 Saya merasa jengkel sepanjang waktu.

 

Perasaan Bersalah
0 Saya tidak merasa bersalah
1 Saya merasa bersalah sebagian besar waktu.
2 Saya merasa sangat bersalah hampir sepanjang waktu.
3 Saya merasa bersalah sepanjang waktu.
Merasa Dihukum
0 Saya tidak merasa sedang dihukum.
1 Saya merasa saya dapat dihukum.
2 Saya berharap untuk dihukum.
3 Saya merasa sedang dihukum.

 

Hilang Minat Terhadap Orang Lain
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain.
1 Saya kurang tertarik pada orang lain daripada sebelumnya.
2 Saya telah kehilangan sebagian besar minat saya pada orang lain.
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain.
Kesulitan Membuat Keputusan
0 Saya membuat keputusan sebaik mungkin.
1 Saya menunda membuat keputusan lebih dari biasanya.
2 Saya memiliki kesulitan yang lebih besar dalam membuat keputusan lebih dari biasanya.
3 Saya tidak bisa membuat keputusan sama sekali lagi.

 

Kecewa pada Diri Sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa pada diri saya sendiri.
1 Saya kecewa pada diri saya sendiri.
2 Saya muak dengan diri saya sendiri.
3 Saya membenci diri saya sendiri.
Hendaya Pekerjaan
0 Saya bisa bekerja sebaik sebelumnya.
1 Dibutuhkan usaha ekstra untuk memulai melakukan sesuatu.
2 Saya harus mendorong diri saya sangat keras untuk melakukan apapun.
3 Saya tidak bisa melakukan pekerjaan sama sekali.

 

Merasa Tidak Menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya terlihat lebih buruk dari sebelumnya.
1 Saya khawatir saya terlihat tua atau tidak menarik.
2 Saya merasa ada perubahan permanen pada penampilan saya yang membuat saya terlihat tidak menarik
3 Saya percaya bahwa saya terlihat jelek.
Gangguan Tidur
0 Saya bisa tidur nyenyak seperti biasanya.
1 Saya tidak tidur sebaik dulu.
2 Saya bangun 1-2 jam lebih awal dari biasanya dan sulit untuk kembali tidur.
3 Saya bangun beberapa jam lebih awal dari biasanya dan tidak dapat kembali tidur.

 

Anoreksia
0 Nafsu makan saya tidak lebih buruk dari biasanya.
1 Nafsu makan saya tidak sebaik dulu.
2 Nafsu makan saya jauh lebih buruk sekarang.
3 Aku tidak nafsu makan sama sekali lagi.
Khawatir Mengenai Kesehatan
0 Saya tidak khawatir tentang kesehatan saya dari biasanya.
1 Saya khawatir tentang masalah fisik seperti sakit, nyeri, sakit perut, atau sembelit.
2 Saya sangat khawatir tentang masalah fisik dan sulit memikirkan banyak hal lain.
3 Saya sangat khawatir tentang masalah fisik saya sehingga saya tidak bisa memikirkan hal lain.

 

Kelelahan
0 Saya tidak merasa lebih lelah dari biasanya.
1 Saya lebih mudah lelah daripada biasanya.
2 Saya lelah melakukan hampir semua hal.
3 Saya terlalu lelah untuk melakukan apapun.
Penurunan Berat Badan
0 Saya belum kehilangan banyak berat badan, jika ada, akhir-akhir ini.
1 Saya telah kehilangan lebih dari 2 kg.
2 Saya telah kehilangan lebih dari 4 kg.
3 Saya telah kehilangan lebih dari 6 kg.
Libido
0 Saya belum melihat adanya perubahan baru-baru ini dalam minat saya pada seks.
1 Saya kurang tertarik pada seks dibandingkan sebelumnya.
2 Saya hampir tidak tertarik dengan seks.
3 Saya benar-benar kehilangan minat pada seks.

Sumber: Almeida et al, Int J Clin Health Psychol, 2023.[8]

Geriatric Depression Scale (GDS)

GDS adalah tes depresi pada usia lanjut untuk skrining dan mengukur keparahan dari depresi. GDS berisi 15 pertanyaan “ya” dan “tidak” untuk memudahkan pasien dalam menjawab pertanyaan. Jawaban didasarkan pada perasaan pasien dalam 1 minggu terakhir. Estimasi menyelesaikan tes adalah 5-7 menit.[4,6,7]

Tabel 4. Geriatric Depression Scale

Pertanyaan Iya Tidak
Apakah Anda puas dengan hidup Anda?
Apakah Anda meninggalkan banyak aktivitas dan hal-hal yang menarik perhatian Anda?
Apakah Anda merasa hidup Anda kosong?
Apa Anda sering merasa bosan?
Apa Anda merasa bersemangat pada kebanyakan waktu?
Apa Anda takut hal buruk akan menimpa Anda?
Apa Anda merasa bahagia pada kebanyakan waktu?
Apa Anda merasa tidak berdaya?
Apa Anda lebih memilih di rumah dibandingkan pergi ke luar dan mencoba hal baru?
Apa Anda merasa memiliki masalah daya ingat dibandingkan kebanyakan orang?
Apa Anda berpikir beruntung masih hidup saat ini?
Apa Anda merasa tidak bernilai?
Apa Anda merasa berenergi?
Apa Anda merasa situasi Anda saat ini tidak ada harapan?
Apa Anda merasa kebanyakan orang lebih beruntung dibandingkan Anda?

Sumber: Maurer et al, Am Fam Phys, 2018.[4]

Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)

EPDS adalah tes untuk mendeteksi depresi post partum. Tes ini berupa kuesioner berisi 10 pertanyaan. Pasien diminta menjawab sesuai dengan apa yang dirasakan dalam 7 hari terakhir.

Skor >10 mengindikasikan kemungkinan depresi. Pasien dengan skor 5-9 tanpa adanya pikiran bunuh diri direkomendasikan mengulang tes dalam 2 minggu untuk menilai keberhasilan terapi.[8]

Tabel 5. Edinburgh Postnatal Depression Scale

Saya bisa tertawa dan melihat sisi lucu hal-hal yang terjadi Sebanyak yang saya selalu bisa
Tidak terlalu banyak sekarang
Jelas tidak begitu banyak sekarang
Sama sekali tidak
Saya menanti-nantikan kesenangan dalam hal-hal yang terjadi Sama seperti biasanya
Agak kurang dari dulu
Pastinya lebih sedikit dari biasanya
Hampir tidak sama sekali
Saya menyalahkan diri sendiri secara tidak perlu ketika terjadi hal buruk Iya, sangat sering
Iya, kadang-kadang
Tidak terlalu sering
Tidak pernah
Saya cemas atau khawatir tanpa alasan yang jelas Tidak sama sekali
Sngat jarang
Iya, terkadang
Iya, sangat sering
Saya merasa takut atau panik tanpa alasan yang jelas Iya, sangat sering
Iya, kadang-kadang
Tidak terlalu
Tidak sama sekali
Saya merasa kewalahan Iya, sebagian besar waktu saya belum mampu mengatasinya sama sekali
Iya, terkadang saya tidak dapat mengatasinya sebaik biasanya
Tidak, kebanyakan saya bisa mengatasinya dengan baik
Tidak, saya bisa mengatasinya sebaik biasanya
Saya merasa sangat tidak bahagia sehingga saya mengalami kesulitan tidur Iya, sangat sering
Iya, terkadang
Tidak terlalu sering
Tidak sama sekali
Saya merasa sedih atau menyedihkan Iya, sangat sering
Iya, terkadang
Tidak terlalu sering
Tidak sama sekali
Saya merasa sangat tidak bahagia sehingga sering menangis Iya, sangat sering
Iya, cukup sering
Hanya terkadang
Tidak pernah
Saya pernah terpikir untuk melukai diri sendiri Iya, cukup sering
Terkadang
Sangat jarang
Tidak pernah

Sumber: Maurer et al, Am Fam Phys, 2018.[4]

Follow up

Hasil skrining yang positif mengindikasikan perlunya pemeriksaan lanjutan untuk menentukan apakah pasien memenuhi kriteria depresi, mencari kemungkinan penyebab depresi, dan mengevaluasi gangguan psikiatrik komorbid.

Diperkirakan sebanyak 12-50% dari pasien yang menjalani tes depresi akan memenuhi kriteria gangguan depresi berat. Meskipun sisanya tidak memenuhi kriteria diagnosis gangguan depresi berat, namun klinisi dapat merencanakan konseling dan terapi farmakologis sesuai kondisi pasien.[1]

Referensi

1. Siu AL, Bibbins-Domingo K, Grossman DC, Baumann LC, Davidson KW, Ebell M, et al. Screening for depression in adults: US preventive services task force recommendation statement. JAMA - J Am Med Assoc. 2016;315(4):380–7.
2. Mangione CM, Barry MJ, Nicholson WK, Cabana M, Chelmow D, Coker TR, et al. Screening for Depression and Suicide Risk in Children and Adolescents: US Preventive Services Task Force Recommendation Statement. Jama. 2022;328(15):1534–42.
3. Blackstone SR, Sebring AN, Allen C, Tan JS, Compton R. Improving Depression Screening in Primary Care: A Quality Improvement Initiative. J Community Health. 2022 Jun;47(3):400-407. doi: 10.1007/s10900-022-01068-6. Epub 2022 Jan 25. PMID: 35076803; PMCID: PMC8787741.
4. Maurer DM, Raymond TJ, Davis BN. Depression: Screening and Diagnosis. Am Fam Physician. 2018 Oct 15;98(8):508-515. PMID: 30277728.
5. O'Connor E, Rossom RC, Henninger M, et al. Screening for Depression in Adults: An Updated Systematic Evidence Review for the U.S. Preventive Services Task Force. Rockville (MD): Agency for Healthcare Research and Quality (US); 2016 Jan. (Evidence Syntheses, No. 128.) 1, Introduction. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK349029/.
6. David B. Screening Tests for Depression: Overview, Hamilton Depression Rating Scale, Beck Depression Inventory. Medscape. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/1859039-overview%0Ahttp://emedicine.medscape.com/article/1859039-overview#a8%5Cnhttp://emedicine.medscape.com/article/1859039-overview
7. American Psychological Association. Depression Assessment Instruments. 2021. https://www.apa.org/depression-guideline/assessment
8. Almeida S, Camacho M, Barahona-Corrêa JB, Oliveira J, Lemos R, da Silva DR, da Silva JA, Baptista TM, Grácio J, Oliveira-Maia AJ. Criterion and construct validity of the Beck Depression Inventory (BDI-II) to measure depression in patients with cancer: The contribution of somatic items. Int J Clin Health Psychol. 2023 Apr-Jun;23(2):100350. doi: 10.1016/j.ijchp.2022.100350. Epub 2022 Nov 25. PMID: 36467263; PMCID: PMC9709241.

Kontraindikasi Tes Depresi
Komplikasi Tes Depresi

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.