Edukasi Pasien Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
Edukasi pasien pemeriksaan bakteri tahan asam (BTA) adalah cara pengambilan spesimen, interpretasi hasil dari pemeriksaan BTA, dan langkah selanjutnya setelah pemeriksaan.
Pengambilan Spesimen
Tenaga kesehatan perlu mengawasi dan memberikan edukasi bagaimana cara mengeluarkan dahak yang benar agar spesimen sputum benar-benar berasal dari paru-paru dan bukan hanya air liur (saliva).
Karena pengumpulan spesimen sputum dilakukan menggunakan sistem (Sewaktu-Pagi) SP atau Sewaktu-Sewaktu (SS), maka pengumpulan dahak tidak dilakukan hanya satu kali saja. Pengumpulan sputum yang kedua dilakukan keesokan harinya pada pagi hari setelah bangun tidur atau sewaktu pasien di tempat pemeriksaan.[14]
Pasien diminta untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum mengumpulkan spesimen sputum, pasien boleh menggosok gigi namun tidak dianjurkan berkumur dengan cairan antiseptik.[1,4,6,7,10,11]
Pemeriksaan BTA untuk Menegakkan Diagnosis
Pemeriksaan BTA merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien yang dicurigai tuberkulosis bila fasilitas kesehatan tidak terdapat tes cepat molekuler (TCM). Apabila hasil pemeriksaan BTA dinyatakan positif, maka pasien didiagnosis tuberkulosis dan selanjutnya diperlukan kepatuhan pasien untuk menjalani pengobatan tuberkulosis secara tuntas.[13]
Untuk memantau kepatuhan minum obat pasien, diperlukan salah satu anggota keluarga pasien untuk memantau setiap kali pasien minum obat. Setelah pengobatan tahap pertama selesai (3 bulan), maka pemeriksaan BTA akan kembali dilakukan untuk menilai keberhasilan pengobatan.[9]
Apabila dari pemeriksaan BTA ini didapatkan hasil negatif dari kedua spesimen sputum yang dikumpulkan, namun gejala klinis pasien mengarah adanya infeksi tuberkulosis, maka pasien dianjurkan menjalani pemeriksaan lainnya seperti pemeriksan radiologi rontgen toraks, dan/atau kultur biakan bakteri Mycobacterium tuberculosis, sesuai dengan fasilitas yang ada atau rujukan.[9]
Pemeriksaan BTA sebagai Pemantauan Terapi
Pemantauan kemajuan hasil pengobatan pada orang dewasa dilaksanakan dengan pemeriksaan ulang dahak secara mikroskopis, yang mana lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan radiologis.
Pemeriksaan spesimen dilakukan sebanyak 2 kali (sewaktu dan pagi). Hasil pemeriksaan dinyatakan negatif bila ke 2 spesimen tersebut negatif dan bila salah satu spesimen positif atau keduanya positif maka pemeriksaan ulang dahak tersebut dinyatakan positif. Pemeriksaan lanjutan dilakukan pada akhir tahap intensif, pada bulan ke 5 pengobatan, dan di akhir pengobatan.[13,14]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja