Teknik Angiografi Serebral
Teknik angiografi serebral atau DSA serebral (digital subtraction angiography) hanya dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas kateterisasi untuk angiografi. Pasien dapat dipersiapkan dalam kondisi sadar tanpa puasa, maupun kondisi sedasi dengan puasa pada kasus yang tidak kooperatif atau tindakan intervensi.[1-3]
Persiapan Pasien
Persiapan awal prosedur meliputi edukasi kepada pasien mengenai indikasi tindakan, prosedur pemeriksaan, dan mendapat informed consent terkait tindakan yang akan dilakukan, baik diagnostik maupun intervensi. Pasien yang memiliki riwayat gangguan ginjal dan riwayat alergi dapat diberikan premedikasi untuk mencegah komplikasi intra dan pasca tindakan.
Pasien juga perlu diedukasi mengenai risiko terjadi alergi akibat penggunaan media kontras. Sebelum prosedur DSA serebral, pasien perlu dilakukan skrining, antara lain darah rutin, penanda viral, dan fungsi ginjal. Penggunaan obat rutin, seperti obat antidiabetes, obat kejang, atau obat antihipertensi tetap dilanjutkan. Obat antikoagulan tetap dapat dilanjutkan jika pasien memiliki risiko tinggi trombosis.
Saat persiapan pasien, operator harus sudah melakukan identifikasi akses arteri yang akan digunakan, seperti arteri radial atau arteri femoralis.[1,6]
Peralatan
Ruang angiografi yang ideal harus memiliki ruang yang cukup untuk perlengkapan radiologi, monitoring, dan perawatan pasien pasca tindakan angiografi. Peralatan yang digunakan untuk tindakan DSA serebral, baik diagnostik maupun intervensi, antara lain:
- Alat fluoroskopi yang memiliki software DSA (monoplane / biplane)
- Set steril pembedahan
- Alat pelindung diri (APD), seperti apron dan shield
- Bahan habis pakai, termasuk kateter (diagnostik / guiding) dengan berbagai jenis dan ukuran, wire (guidewire/microwire) dengan berbagai ukuran, sheath (femoral/radial) dengan berbagai ukuran, dan zat kontras
- Alat tambahan lain yang disesuaikan dengan kasus dan tindakan, seperti balloon atau stent pada kasus oklusi arteri, coil atau flow diverter pada kasus aneurisma, partikel atau cairan embolan pada kasus embolisasi arteri dan vena[1,2]
Gambar 1. Ruangan dan Peralatan Angiografi Serebral
Posisi Pasien
Pada intra prosedur, pasien berbaring dalam posisi terlentang (supinasi) di meja baring, kedua lengan dan pasien diletakkan pada sisi tubuh, kepala diposisikan lurus terhadap alat proyektor. Selama pemeriksaan pasien diminta tenang, diam, dan mengikuti instruksi operator.[1,3]
Prosedural
Teknik DSA serebral sebagai berikut:
- Melakukan puncture untuk membuat akses perkutan, sebagai tempat masuknya kateter. Akses perkutan dapat dilakukan melalui dua rute, yakni arteri femoralis dan arteri radial.
- Memposisikan kateter pada arkus aorta.
- Melakukan kateterisasi selektif dari arteri supra aorta dengan menggunakan kateter dan wire.
- Mengarahkan kateter dan wire menuju arteri yang akan dilakukan visualisasi.
- Melakukan penyuntikan kontras pada pembuluh darah yang menjadi target evaluasi.[1-3]
Visualisasi pembuluh darah dapat dilakukan dengan berbagai proyeksi, untuk akuisisi gambar baik anteroposterior, lateral, maupun oblik. Setelah prosedur selesai, pasien berbaring +6 jam dalam kondisi kaki lurus, bekas lokasi punktur dibalut dengan perban elastik, dan tidak diperkenankan untuk bergerak.[1-3]
Follow up
Pengawasan kondisi pasien harus dilakukan selama tindakan dilakukan serta pasca tindakan.[1,2,8]
Pengawasan Intraprosedur
Pengawasan terutama menilai fungsi sistem saraf sebelum tindakan dan saat tindakan berlangsung. Selain itu, pengawasan keluhan nyeri kepala hebat yang muncul saat prosedur, tanda-tanda vital, dan tanda alergi.
Pengawasan Pasca Prosedur
Pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi kembali fungsi sistem saraf pasca prosedur, adanya keluhan nyeri kepala, tanda vital, dan adanya reaksi alergi pasca prosedur. Pemantauan juga dilakukan pada lokasi bekas akses perkutan, seperti hematoma, pendarahan, dan pulsasi arteri distal dari bekas akses perkutan.[1-3]