Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Teknik Angiografi Serebral monika-natalia 2023-06-19T14:37:45+07:00 2023-06-19T14:37:45+07:00
Angiografi Serebral
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Teknik Angiografi Serebral

Oleh :
dr. David Susanto, Sp.N, FINA
Share To Social Media:

Teknik angiografi serebral atau DSA serebral (digital subtraction angiography) hanya dapat dilakukan di rumah sakit yang memiliki fasilitas kateterisasi untuk angiografi. Pasien dapat dipersiapkan dalam kondisi sadar tanpa puasa, maupun kondisi sedasi dengan puasa pada kasus yang tidak kooperatif atau tindakan intervensi.[1-3]

Persiapan Pasien

Persiapan awal prosedur meliputi edukasi kepada pasien mengenai indikasi tindakan, prosedur pemeriksaan, dan mendapat informed consent terkait tindakan yang akan dilakukan, baik diagnostik maupun intervensi. Pasien yang memiliki riwayat gangguan ginjal dan riwayat alergi dapat diberikan premedikasi untuk mencegah komplikasi intra dan pasca tindakan.

Pasien juga perlu diedukasi mengenai risiko terjadi alergi akibat penggunaan media kontras. Sebelum prosedur DSA serebral, pasien perlu dilakukan skrining, antara lain darah rutin, penanda viral, dan fungsi ginjal. Penggunaan obat rutin, seperti obat antidiabetes, obat kejang, atau obat antihipertensi tetap dilanjutkan. Obat antikoagulan tetap dapat dilanjutkan jika pasien memiliki risiko tinggi trombosis.

Saat persiapan pasien, operator harus sudah melakukan identifikasi akses arteri yang akan digunakan, seperti arteri radial atau arteri femoralis.[1,6]

Peralatan

Ruang angiografi yang ideal harus memiliki ruang yang cukup untuk perlengkapan radiologi, monitoring, dan perawatan pasien pasca tindakan angiografi. Peralatan yang digunakan untuk tindakan DSA serebral, baik diagnostik maupun intervensi, antara lain:

  • Alat fluoroskopi yang memiliki software DSA (monoplane / biplane)
  • Set steril pembedahan
  • Alat pelindung diri (APD), seperti apron dan shield

  • Bahan habis pakai, termasuk kateter (diagnostik / guiding) dengan berbagai jenis dan ukuran, wire (guidewire/microwire) dengan berbagai ukuran, sheath (femoral/radial) dengan berbagai ukuran, dan zat kontras
  • Alat tambahan lain yang disesuaikan dengan kasus dan tindakan, seperti balloon atau stent pada kasus oklusi arteri, coil atau flow diverter pada kasus aneurisma, partikel atau cairan embolan pada kasus embolisasi arteri dan vena[1,2]

lllonajalll, Shutterstock, 2022 lllonajalll, Shutterstock, 2022

Gambar 1. Ruangan dan Peralatan Angiografi Serebral

Posisi Pasien

Pada intra prosedur, pasien berbaring dalam posisi terlentang (supinasi) di meja baring, kedua lengan dan pasien diletakkan pada sisi tubuh, kepala diposisikan lurus terhadap alat proyektor. Selama pemeriksaan pasien diminta tenang, diam, dan mengikuti instruksi operator.[1,3]

Prosedural

Teknik DSA serebral sebagai berikut:

  1. Melakukan puncture untuk membuat akses perkutan, sebagai tempat masuknya kateter. Akses perkutan dapat dilakukan melalui dua rute, yakni arteri femoralis dan arteri radial.
  2. Memposisikan kateter pada arkus aorta.
  3. Melakukan kateterisasi selektif dari arteri supra aorta dengan menggunakan kateter dan wire.
  4. Mengarahkan kateter dan wire menuju arteri yang akan dilakukan visualisasi.
  5. Melakukan penyuntikan kontras pada pembuluh darah yang menjadi target evaluasi.[1-3]

Visualisasi pembuluh darah dapat dilakukan dengan berbagai proyeksi, untuk akuisisi gambar baik anteroposterior, lateral, maupun oblik. Setelah prosedur selesai, pasien berbaring +6 jam dalam kondisi kaki lurus, bekas lokasi punktur dibalut dengan perban elastik, dan tidak diperkenankan untuk bergerak.[1-3]

Follow up

Pengawasan kondisi pasien harus dilakukan selama tindakan dilakukan serta pasca tindakan.[1,2,8]

Pengawasan Intraprosedur

Pengawasan terutama menilai fungsi sistem saraf sebelum tindakan dan saat tindakan berlangsung. Selain itu, pengawasan keluhan nyeri kepala hebat yang muncul saat prosedur, tanda-tanda vital, dan tanda alergi.

Pengawasan Pasca Prosedur

Pengawasan dilakukan untuk mengevaluasi kembali fungsi sistem saraf pasca prosedur, adanya keluhan nyeri kepala, tanda vital, dan adanya reaksi alergi pasca prosedur. Pemantauan juga dilakukan pada lokasi bekas akses perkutan, seperti hematoma, pendarahan, dan pulsasi arteri distal dari bekas akses perkutan.[1-3]

Referensi

1. Sani AF, Putri SA, dan Usman FS. Prosedur DSA Serebral dan Spinal. Konsensus Nasional Neurointervensi. 2020. 1-8. Pedoman Neurointervensi Indonesia.
2. Division of Interventional Neuroradiology. Cerebral Angiography. John Hopkins Medicine. 2009-2014. 1-10.
https://www.hopkinsmedicine.org/interventional_neuroradiology/downloads/cerebral-angiography-johns-hopkins-web.pdf
3. El-Feky M. D. Digital Subtraction Angiography. Radiopaedia. 2022.
https://radiopaedia.org/articles/digital-subtraction-angiography
6. Patel IJ, Rahim S, et al. Society of Interventional Radiology Consensus Guidelines for The Periprocedural Management of Thrombotic and Bleeding Risk in Patients Undergoing Percutaneous Image-Guided Interventions – Part II: Recommendations. J Vasc Interv Radiol. 2019; 30 : 1168-1184.
8. Bashir, Q Isfhaq, A Baiq. Safety of Diagnostic Cerebral and Spinal Digital Subtraction Angiography in a Developing Country: A Single-Centre Experience. Intervent Neurology. 2018; 7 : 99-109.

Kontraindikasi Angiografi Serebral
Komplikasi Angiografi Serebral

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
    Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
  • Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
    Penggunaan Aspirin dan Clopidogrel pada Stroke Iskemik Minor
  • Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
    Membedakan Paralisis Nervus Fasialis Sentral dan Perifer
  • Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke
    Kriteria NIHSS untuk Menilai Keparahan Stroke

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 21 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
2 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr.dr Ahmad krinein
Dibalas 14 April 2025, 09:18
Apa pertolongan pertama (berupa obat) pada pasien dengan cidera kepala GCS 10
Oleh: dr.dr Ahmad krinein
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien cidera kepala dfn gcs 10 untuk pertolongan pertama apa obat yv saya kasih
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 09:12
Stroke dengan tanda sulit diajak bicara dan lidah mencong ke kiri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya apabila pasien sulit untuk diajak bicara sejak 1 hr yll. Lidah mencong ke kiri.Untuk hemisphere yg terkena apakah yg kiri?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.