Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Otoscopy general_alomedika 2023-01-16T09:24:21+07:00 2023-01-16T09:24:21+07:00
Otoscopy
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Otoscopy

Oleh :
dr. Monik Alamanda
Share To Social Media:

Komplikasi yang mungkin terjadi selama dan setelah otoscopy adalah batuk dan trauma. Komplikasi pneumatic otoscopy dapat berupa perforasi membran timpani, diskontinuitas osikel telinga, dan tuli sensorineural. Prosedur otoscopy dan pneumatic otoscopy biasanya bebas nyeri, tetapi kadang pasien merasa tidak nyaman selama prosedur.[2,4]

Batuk disebabkan oleh rangsangan mekanik pada cabang aurikula dari nervus vagus (biasa dikenal dengan nervus Arnold) yang menginervasi meatus akustikus eksternal. Rangsangan tersebut terjadi ketika spekulum masuk melalui meatus.[10]

Saat dimasukkan, spekulum dapat menggores dinding kanalis akustikus eksternus (KAE), sehingga dapat menimbulkan trauma berupa perdarahan, iritasi, dan infeksi. Namun, hal ini jarang terjadi.[5]

Prosedur pneumatic otoscopy pada pasien dengan membran timpani yang tipis dapat menimbulkan perforasi membran timpani apabila pneumatic bulb diremas terlalu keras sehingga tekanan positif terlalu tinggi. Namun, perforasi ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Apabila tekanan positif lebih tinggi lagi, komplikasi lebih lanjut dapat terjadi berupa diskontinuitas osikel telinga dan kerusakan telinga dalam yang bisa menyebabkan tuli sensorineural.[2]

Pneumatic otoscopy yang dilakukan pada pasien dengan perforasi membran timpani dan fistula perilimfa dapat menyebabkan nystagmus, vertigo, gangguan keseimbangan, mual, dan muntah.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

2. Pneumatic Otoscope Examination: Overview, Indications, Contraindications. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1348950-overview
4. The Rotherham NHS Foundation Trust. Otoscopy guidelines. 2016.
5. Michigan Medicine. Ear Examination. 2020. https://www.uofmhealth.org/health-library/hw222815
10. Canning BJ, Chang AB, Bolser DC, et al. Anatomy and Neurophysiology of Cough. Chest. 2014 Dec;146(6):1633–48.

Teknik Otoscopy
Edukasi Pasien Otoscopy

Artikel Terkait

  • Pencegahan Otitis Media Akut
    Pencegahan Otitis Media Akut
  • Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
    Durasi Penggunaan Antibiotik pada Otitis Media Akut
  • Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
    Agen Pembunuh Serangga dan Kutu dalam Kanal Telinga
  • Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
    Penggunaan Antiseptik pada Otitis Media Supuratif Kronis
  • Peranan Pipa Ventilasi Telinga pada Otitis Media dengan Efusi
    Peranan Pipa Ventilasi Telinga pada Otitis Media dengan Efusi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 Maret 2025, 22:42
Apakah boleh melakukan spooling pada suspek OMSK?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter, sy ada pasien perempuan dgn keluhan telinga keluar cairan sdh 1 th yll, riwayat sblm munculnya keluhan sering menggunakan headset dan mengorek...
Anonymous
Dibalas 04 November 2024, 08:22
H2O3 3% sebagai terapi perofrasti membran timpani amankah untuk ibu hamil?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
izin dok, untuk kasus MT perforasi dengan sekret aktif, amankah cuci telinga dgn H2O2 3% pada ibu hamil? karena cairan masih keluar trima kasih
Anonymous
Dibalas 06 Januari 2024, 10:23
Perdarahan di telinga tengah
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dok, tadi saya dapat pasien tampak seperti kecoklatan/ada darah di telinga tengah yang sudah lama. Keluhan telinga seperti kemasukan air, tinnitus -,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.