Pedoman Klinis Timpanoplasti
Pedoman klinis timpanoplasti terkait tujuannya untuk perbaikan penurunan pendengaran dari perforasi membran timpani serta mencegah reinfeksi. Pedoman kllinis dari tindakan timpanoplasi adalah:
- Timpanoplasti diindikasikan pada membran timpani yang mengalami perforasi, dengan atau tanpa rekonstruksi osikel atau osikuloplasti
Perforasi membran timpani umumnya terjadi karena infeksti telinga tengah ataupun karena trauma langsung dan trauma tidak langsung
- Kontraindikasi relatif dari timpanoplasti termasuk pasien usia lanjut, anak usia muda, pendengaran masih baik, pasien tidak kooperatif, disfungsi tuba Eustachius, batuk kronis, telinga mati, atau kegagalan timpanoplasti berulang
- Kontraindikasi absolut dari timpanoplasti termasuk kolesteatoma yang tidak terkontrol, komplikasi atau gejala sisa dari otitis media seperti abses intrakranial, meningitis atau trombosis sinus lateral, keganasan pada telinga luar dan tengah, atau kontraindikasi anestesi spesifik pasien
- Teknik atau pendekatan timpanoplasti serta material graft yang digunakan tergantung dari ukuran dan lokasi perforasi membran timpani, serta preferensi dokter bedah
- Proses penyembuhan timpanoplasti termasuk panjang, dapat berbulan-bulan, bahkan berpotensi gagal. Hal ini membutuhkan perawatan khusus dan follow up yang memadai
- Ada berbagai macam komplikasi yang dapat timbul pasca tindakan timpanoplasti, salah satunya adalah kegagalan timpanoplasti dan terlepasnya graft membran timpani. Perawatan yang baik akan mengurangi resiko terjadinya komplikasi
- Edukasi yang baik sebelum tindakan dan setelah tindakan sangat penting bagi pasien. Edukasi meliputi penjelasan informed consent sebelum tindakan dan setelah tindakan mengenai perawatan pasca timpanoplasti
- Dukungan keluarga dan tenaga medis serta semua pihak sangat diperlukan untuk menghasilkan outcome yang baik bagi pasien[1,2]