Pedoman Klinis Kardioversi
Pedoman klinis kardioversi yang perlu diingat adalah tujuan utama prosedur ini adalah untuk mengonversi irama jantung yang cepat abnormal (takiaritmia) menjadi irama jantung normal (sinus). Kardioversi dapat dilakukan pada pasien dengan aritmia seperti atrial fibrilasi, atrial flutter, supraventrikular takikardia, dan takikardia lain yang tidak terkait dengan toksisitas digitalis maupun takikardia sinus.[1-3,5,8]
Tindakan kardioversi terbagi atas kardioversi elektrik dan kardioversi kimiawi atau farmakologis. Kardioversi elektrik dapat dilakukan secara eksternal dan internal dengan bantuan energi kejut listrik, sedangkan kardioversi farmakologi dilakukan melalui pemberian obat antiaritmia.[5,7,8]
Sebelum dilakukan tindakan kardioversi, dokter sebaiknya mengidentifikasi kondisi umum dan irama EKG pada pasien untuk menentukan jenis takiaritmia dan indikasi dilakukannya kardioversi pada pasien. Prosedur kardioversi eksternal dilakukan dengan menghantarkan listrik yang tersinkronisasi dengan kompleks QRS melalui paddle transthoracic yang diletakkan ke dinding toraks anterior, sedangkan kardioversi internal dilakukan dengan memasukkan kateter ke sistem vena melalui bantuan fluoroscopic.[4,6,12]
Kisaran dosis energi kejut listrik pada kardioversi eksternal tersinkronisasi adalah 50 – 200 J, tergantung dengan jenis dari irama takiaritmia pada EKG pasien. Sementara itu, dosis kejut listrik pada kardioversi internal berkisar < 30 J.[5,8,13]
Prosedur kardioversi farmakologis dilakukan dengan pemberian obat-obatan antiaritmia secara oral maupun melalui jalur intravena seperti adenosine, diltiazem, metoprolol, magnesium sulfat, dan procainamide yang disesuaikan dengan bentuk kompleks QRS pada irama EKG pasien.[7,9,14,16]