Pedoman Klinis Transplantasi Hati
Pedoman klinis transplantasi hati atau transplantasi hepar meliputi diagnosis, penentuan prioritas dengan sistem skoring seperti model for end-stage liver disease (MELD) dan Pediatric End-Stage Liver Disease (PELD). Pasien dan donor harus dicocokan sebelum mendapatkan prosedur transplantasi.
Pedoman klinis transplantasi hati adalah:
- Transplantasi hati merupakan suatu tindakan life saving yang dapat dilakukan pada pasien ESLD (end stage liver disease) berat[1]
- Transplantasi hati dapat dilakukan pada anak dan dewasa. Pada negara barat dengan daftar antrian transplantasi, penentuan prioritas transplantasi ditentukan oleh sistem skoring model for end-stage liver disease (MELD) dan Pediatric End-Stage Liver Disease (PELD)[1]
- Terdapat kontraindikasi absolut dan relatif untuk transplantasi hati. Dasar dari kontraindikasi untuk transplantasi hati adalah tidak akan membaiknya kondisi pasien secara signifikan dengan pemberiannya terapi[8,9]
- Donor meninggal yang ideal adalah seorang sehat berusia muda yang mengalami brain death[10]
- Donor dan resipien perlu dicocokkan sehingga tidak terjadi mismatch, terutama mismatch imunologi sehingga tidak terjadi komplikasi seperti penyakit graft versus host[10]
- Terdapat transplantasi standar dimana seorang donor memberikan seluruh hatinya kepada resipien, serta transplantasi graft parsial yang dapat dilakukan oleh donor hidup atau secara split graft[10]
- Komplikasi pada transplantasi hati dapat dibagi menjadi komplikasi hepatik dan nonhepatik, serta komplikasi awal dan akhir[1,8,16]
Direvisi oleh: dr.Hudiyati Agustini