Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Febuxostat
Penggunaan febuxostat pada kehamilan tidak disarankan. Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah febuxostat dikeluarkan ke ASI.[1,3,8,6,13]
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, febuxostat masuk dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[1]
Berdasarkan TGA, penggunaan febuxostat pada kehamilan termasuk kategori B1, yang berarti bahwa obat ini baru digunakan pada sedikit wanita hamil dan wanita usia subur tanpa ditemukan peningkatan frekuensi malformasi pada fetus. Dari data yang tersedia, pemberian febuxostat pada kehamilan tidak menyebabkan efek samping pada fetus. Studi pada hewan juga tidak menunjukkan adanya peningkatan kejadian malformasi fetus.[6]
Menurut studi pada hewan, terdapat peningkatan kematian neonatus dan penurunan pertambahan berat badan neonatus jika febuxostat digunakan pada ibu hamil dalam dosis 40 kali dosis manusia. Febuxostat juga ditemukan mampu melewati sawar plasenta pada mencit dan terdeteksi di jaringan fetus.[1]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Hingga kini, belum ada data tersedia tentang penggunaan febuxostat selama menyusui. Karena febuxostat terikat pada protein plasma sebanyak lebih dari 99%, diduga kadarnya dalam ASI cenderung rendah. Jika febuxostat diperlukan oleh ibu, hal tersebut bukan alasan untuk menghentikan menyusui. Meski demikian, sampai ada lebih banyak data, obat lain sebaiknya lebih diutamakan.[13]