Panduan E-Prescription Gigitan Serangga
Panduan e-prescription insect bite ini dapat digunakan oleh Dokter Umum saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Insect bite atau gigitan serangga merupakan reaksi hipersensitivitas atau alergi pada kulit akibat gigitan, sengatan/sting, atau kontak dengan serangga. Kondisi ini dapat disebabkan oleh nyamuk, lalat, bugs, kutu kucing, maupun kutu anjing. Reaksi hipersensitivitas dapat bersifat lokal maupun sistemik. [1,2]
Tanda dan Gejala
- Pasien biasanya mengeluh rasa gatal, tidak nyaman, kemerahan, hangat, bengkak pada tempat gigitan, atau lesi dapat terlihat seperti urtikaria
- Reaksi dapat terjadi cepat dalam 20 menit dan bertahan 1−3 jam, atau terjadi lambat 3−5 hari setelah gigitan
- Pada anamnesis dapat ditanyakan faktor risiko, yaitu tempat tinggal yang banyak serangga atau tidur bersama binatang peliharaan
- Lesi patognomonis berupa urtikaria dan papul di tempat gigitan, dikelilingi zona eritematosa, dan di bagian tengah tampak punctum bekas gigitan
- Dapat juga lesi hemoragik, krusta kehitaman, atau maserasi akibat bekas garukan[1,2]
Peringatan
Insect bite disertai gejala sistemik, seperti gatal seluruh tubuh, angioedema, dan demam. Bahkan dapat berkembang menjadi suatu ansietas, disorientasi dan gangguan pencernaan seperti kram perut, mual, muntah, dan diare.[1,2]
Perlu juga diwaspadai apakah terdapat reaksi anafilaksis, seperti sesak nafas, nyeri perut hebat, hipotensi, takikardi, hingga penurunan kesadaran. Pasien perlu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan.[1,2]
Peringatan dalam pemberian medikamentosa:
- Pada kondisi anafilaksis dibutuhkan pertolongan darurat dan suntikan epinefrin
- Tidak dianjurkan pemberian kortikosteroid sistemik, kecuali terdapat gejala angioedema
- Terapi antibiotik topikal maupun sistemik tidak rutin diberikan, hanya jika ada indikasi infeksi bakteri[2]
Medikamentosa
Insect bite atau gigitan serangga seringkali ringan dan hanya membutuhkan perawatan suportif sederhana, misalnya membersihkan area dengan sabun dan air, serta mengoleskan dengan losion kalamin. Jika muncul edema yang cukup besar maka dapat dikompres es dan dielevasi.[1–3]
Terapi Topikal
Kortikosteroid topikal potensi sedang atau tinggi dapat diaplikasikan 2 kali sehari hingga keluhan gatal, bengkak, merah atau reaksi inflamasi menghilang. Pilih salah satu obat di bawah ini:
Mometasone furoate 0,1%
Betametason valerat 0,5%[1–3]
Terapi Sistemik
Gejala pruritus sedang atau berat yang mengganggu aktivitas dapat diberikan antihistamin oral. Bila pruritus sudah tidak dikeluhkan, antihistamin dapat dihentikan. Pilih salah satu obat antihistamin generasi kedua berikut:
Cetirizine 1x10 mg per hari
Loratadine 1x10 mg per hari
Obat analgesik sistemik diberikan untuk pasien dengan gejala sistemik, misalnya paracetamol dengan dosis sebagai berikut:
- Dewasa dengan dosis 500‒1000 mg, diminum 3‒4 kali sehari, dosis maksimum 4000 mg dalam 24 jam
- Anak dengan dosis 10‒15 mg/kgBB, diminum 3‒4 kali sehari, dosis maksimum 100 mg/kgBB dalam 24 jam[2]
Pilihan Terapi pada Kehamilan
Insect bite atau gigitan serangga pada ibu hamil sedapat mungkin ditangani dengan perawatan suportif dan terapi topikal. Jika dibutuhkan terapi antihistamin per oral dapat dipilih loratadine dan cetirizine yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil (kategori FDA: B).[4]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli