Pengawasan Klinis Aspirin
Pengawasan klinis pemberian aspirin atau asam asetilsalisilat diperlukan terkait gejala perdarahan dan toksisitas saluran cerna. Pada anak, dokter perlu memberikan aspirin secara berhati-hati karena adanya risiko sindrom Reye.
Pengawasan Perdarahan
Selama penggunaan aspirin, awasi tanda dan gejala perdarahan. Hal ini perlu mencakup perdarahan gastrointestinal dan intrakranial. Pengawasan lebih ketat perlu dilakukan pada pasien geriatri, pasien dengan risiko tinggi perdarahan, serta mereka yang menggunakan antikoagulan atau antiplatelet lain.
Pengawasan dilakukan secara klinis dan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium yang mungkin diperlukan adalah waktu pembekuan, waktu pendarahan, ataupun kadar salisilat serum (tidak rutin dikerjakan).[2,9]
Pengawasan pada Anak dan Remaja
Penggunaan aspirin pada anak dan remaja telah dikaitkan dengan sindrom Reye. Risiko akan meningkat pada anak atau remaja yang baru pulih dari infeksi virus, terutama varicella.
Sindrom Reye adalah kondisi langka namun serius yang menyebabkan edema hepar dan otak. Gejala awal sindrom Reye adalah diare dan sesak napas. Pada kondisi yang berat, pasien bisa mengalami penurunan kesadaran dan kejang.[2,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Edwin Wijaya