Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Isoflurane general_alomedika 2022-10-24T15:12:31+07:00 2022-10-24T15:12:31+07:00
Isoflurane
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Isoflurane

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Efek samping isoflurane bisa berupa depresi pernapasan, hipotensi, aritmia, mual, dan muntah. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan isoflurane bersama obat-obatan yang memengaruhi hemodinamika pasien, misalnya epinefrin. Selain itu, interaksi obat juga dapat terjadi pada penggunaan bersama opioid dan muscle relaxant.[37]

Isoflurane memiliki efek samping ke berbagai sistem organ. Pada sistem saraf pusat (SSP), seperti halnya gas anestesi lain, isoflurane memiliki efek depresi SSP karena menyebabkan inhibisi dan mengurangi eksitasi. Isoflurane memiliki efek dua arah. Pada kadar subanestetik, obat ini menyebabkan hipereksitasi. Sementara itu, pada kadar anestetik, obat ini menyebabkan hiperpolarisasi yang mendepresi sel saraf.[37]

Seperti beberapa anestesi inhalasi lain, isoflurane berisiko menyebabkan hipertermia maligna, terutama bagi mereka yang memiliki “bakat” genetik untuk mengalami hal ini. Namun, kejadian hipertermia maligna sebenarnya jarang ditemukan.[37]

Efek Samping

Efek samping isoflurane dapat terjadi pada berbagai organ tergantung pada kedalaman anestesinya. Semakin dalam anestesi, semakin signifikan efek farmakofisiologisnya. Hal ini termasuk depresi pernapasan, hipotensi, dan aritmia. Selain itu, setelah operasi, isoflurane dapat menyebabkan efek samping menggigil, mual, dan muntah.[22,38,39]

Efek terhadap Otak

Isoflurane dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak dan meningkatkan aliran darah otak. Hal ini akan meningkatkan tekanan intrakranial. Namun, hal ini dapat dihindari dengan menginduksi hiperventilasi (untuk mencapai hipokapnia).[10,40]

Seperti anestesi umum lain, isoflurane dapat menginduksi hipotermia karena depresi aktivitas dan metabolisme otot. Isoflurane dapat bersifat neurotoksik pada otak yang masih berada dalam tahap perkembangan dan pada pasien lansia.[5,34]

Hepatitis

Isoflurane dapat menginduksi hepatitis karena metabolisme isoflurane di hepar yang menghasilkan trifluoroacetic acid dapat menginduksi reaksi imun. Hal ini biasa terjadi karena hipersensitivitas silang dengan halothane atau anestesi inhalasi lainnya.[22,25]

Hiperkalemia Perioperatif

Hiperkalemia yang berpotensi mengancam nyawa adalah kadar kalium yang melebihi >5,5 mmol/L. Gejala hiperkalemia tidak khas, yakni berupa disfungsi otot dan jantung. Hiperkalemia dapat menyebabkan aritmia fatal seperti fibrilasi ventrikel, asistol, serta paralisis otot.[41]

Pasien dengan penyakit ginjal kronis, gagal ginjal akut, serta hiperaldosteronemia lebih berisiko mengalami efek samping ini. Pasien dengan penyakit ginjal kronis yang perlu hemodialisis disarankan untuk menjalani hemodialisis sebelum operasi.[41]

Hipertermia Maligna

Hipertermia maligna merupakan sindrom hipermetabolik yang dapat diturunkan secara genetik serta diinduksi oleh anestesi inhalasi seperti isoflurane atau muscle relaxant. Tanda awal hipertermia maligna mungkin tidak khas, yakni berupa asidosis metabolik, aritmia, dan takikardia. Gejala-gejala tersebut bisa disertai kenaikan suhu yang cepat, hiperkapnia, serta ketidakstabilan hemodinamik.[42,43]

Terapi yang diberikan pada keadaan ini adalah penghentian penyebabnya (dalam hal ini isoflurane), pemberian dantrolene sodium intravena, dan terapi suportif. Contoh terapi suportif adalah penurunan suhu tubuh secepatnya, pemberian bantuan pernapasan dan sirkulasi, serta penatalaksanaan gangguan keseimbangan asam-basa. Gagal ginjal bisa terjadi kemudian, sehingga pemantauan urine output perlu dilakukan.[4,42,44]

Interaksi Obat

Penggunaan epinefrin untuk keperluan infiltrasi dengan isoflurane perlu dibatasi pada dosis 5–10 µg/kg. Epinefrin dapat menyebabkan gangguan hemodinamik, misalnya hipertensi, aritmia, dan cardiac arrest. Anestesi inhalasi dapat memperlambat konduksi miokardium dan otomatisitas nodus sino-atrial (SA), sehingga menyebabkan aritmia yang dapat diperparah dengan pemberian epinefrin.[45,46]

Di lain sisi, isoflurane dan opioid bekerja secara sinergis, sehingga persentase MAC isoflurane dapat dikurangi bila digunakan dengan opioid. Namun, penggunaannya perlu dipantau karena opioid dan isoflurane juga bekerja sinergis untuk menurunkan tekanan darah dan laju respirasi.[47]

Isoflurane juga bekerja secara sinergis dengan muscle relaxant, sehingga penggunaan muscle relaxant bersama isoflurane perlu dilakukan dengan mengurangi dosis muscle relaxant.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

4. Food and Drug Administration (FDA). Forane (Isoflurane, USP). Liquid for Inhalation. 2018. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/017624s036lbl.pdf
5. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). Isofluran. 2020. http://pionas.pom.go.id/monografi/isofluran
10. Lehmann F, Müller M, Zimmermann J, et al. Inhalational Isoflurane Sedation in Patients with Decompressive Craniectomy Suffering from Severe Subarachnoid Hemorrhage: A Case Series. J Neuroanaesth Crit Care. 2019 Aug 29. http://www.thieme-connect.de/DOI/DOI?10.1055/s-0039-1693525
22. Khan KS, Hayes I, Buggy DJ. Pharmacology of anaesthetic agents II: inhalation anaesthetic agents. Contin Educ Anaesth Crit Care Pain. 2014 Jun 1;14(3):106–11.
25. Nishiyama T. Effects of repeat exposure to inhalation anesthetics on liver and renal function. J Anaesthesiol Clin Pharmacol. 2013 Jan 1;29(1):83.
34. Desmarchelier M, Cheveau M, Imbeau L, et al. Field Use of Isoflurane as an Inhalant Anesthetic in The American Marten (Martes Americana). J Wildl Dis. 2007 Oct;43(4):719–25.
37. Ou M, Zhao W, Liu J, et al. The General Anesthetic Isoflurane Bilaterally Modulates Neuronal Excitability. iScience. 2019 Dec 10;100760.
38. Hohlbaum K, Bert B, Dietze S, et al. Severity classification of repeated isoflurane anesthesia in C57BL/6JRj mice—Assessing the degree of distress. PLOS ONE. 2017 Jun 15;12(6):e0179588.
39. Lopez MB. Postanaesthetic shivering – from pathophysiology to prevention. Romanian J Anaesth Intensive Care. 2018 Apr;25(1):73–81.
40. Santra S, Das B. Subdural Pressure and Brain Condition During Propofol Vs Isoflurane - Nitrous Oxide Anaesthesia in Patients Undergoing Elective Supratentorial Tumour Surgery. Indian J Anaesth. 2009 Jan 1;53(1):44.
41. Huang L. Patient with Hyperkalemia for Surgery: Proceed or Postpone?. Transl Perioper Pain Med. 2019. http://www.transpopmed.org/articles/tppm/tppm-2019-6-082.php
42. Wendlandt B, Turinsky S, Schmitz M. Isoflurane-induced malignant hyperthermia during intensive-care treatment. Med Klin Intensivmed Notfallmedizin. 2015 Apr;110(2):155–8.
43. Haiyan Cao KL. The Progression of Isoflurane-induced Malignant Hyperthermia and Its Attenuation by Cisatracurium in a Pre-clinical Porcine Model of Heart Transplant. J Anesth Clin Res. 2013;04(11).
44. Clar DT, Richards JR. Anesthetic Gases. StatPearls Publishing. 2019. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537013/
45. Gunnam PR, Durga P, Gurajala I, et al. Comparison of hemodynamic response to adrenaline infiltration in children undergoing cleft palate repair during general anesthesia with sevoflurane and isoflurane. J Anaesthesiol Clin Pharmacol. 2016 Jan 1;32(1):12.
46. Gupta N, Gupta V. Life-threatening complication following infiltration with adrenaline. Indian J Anaesth. 2014;58(2):225.
47. Egan TD. Are opioids indispensable for general anaesthesia?. Br J Anaesth. 2019 Jun 1;122(6):e127–35.

Indikasi dan Dosis Isoflurane
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Manajemen Nyeri Prosedural pada Anak
    Manajemen Nyeri Prosedural pada Anak
  • Kombinasi Lidokain-Bikarbonat Untuk Mengurangi Nyeri Prosedural Saat Anestesi Lokal
    Kombinasi Lidokain-Bikarbonat Untuk Mengurangi Nyeri Prosedural Saat Anestesi Lokal
  • Manajemen Nyeri Vaksinasi
    Manajemen Nyeri Vaksinasi
  • Metode Distraksi Aktif Lebih Superior untuk Manajemen Nyeri Prosedural pada Anak
    Metode Distraksi Aktif Lebih Superior untuk Manajemen Nyeri Prosedural pada Anak
  • Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak
    Anestesi Umum vs Anestesi Lokal untuk Sirkumsisi Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
Dibalas 24 April 2025, 10:20
Buku Terbaru Prinsip Dasar Farmakologi Obat Anestesi
Oleh: dr. Bimo Kusumo Bhirowo, Sp. An
2 Balasan
Promosi sedikit nih dok, Temukan Prinsip Dasar Farmakologi Obat Anestesi seharga Rp75.000. Dapatkan sekarang juga di Shopee! https://id.shp.ee/A7pCng2
dr. Musdalifah Rifai
Dibalas 04 Juni 2023, 05:48
Menggigil apakah salah satu efek samping post anastesi spinal
Oleh: dr. Musdalifah Rifai
1 Balasan
Alodokter! Ijin bertanya, sy ada pasien usia 56 tahun dengan post nekrotomi hari ke 5. Pasien masih sering sering menggigil saat sore menjelang malam tanpa...
Anonymous
Dibalas 25 November 2022, 20:09
Keamanan pehacaine (lidocaine + epinephrine) untuk bedah minor pada jari
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Halo dok, salam sejahtera.Mohon advicenya terutama dari dokter bedah / dokter anestesi / sub-bagian yang biasanya terpapar sengan tindakan bedah. Izin dok,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.