Pengawasan Klinis Lidocaine
Pengawasan klinis pada penggunaan lidocaine berbeda antara pemakaian sebagai antiaritmia dan anestesi lokal. Pengawasan lidocaine sebagai agen antiaritmia terutama terhadap tanda vital dan elektrokardiogram. Sementara pengawasan lidocaine sebagai anestesi lokal dan regional dilakukan terhadap fungsi kardiovaskular dan tanda vital pernapasan serta tingkat kesadaran pasien.
Pada prosedur blok paravertebra pada persalinan sesar, pemantauan terhadap denyut jantung janin perlu selalu dilakukan selama prosedur.
Antiaritmia
Pada pemberian lidocaine untuk aritmia dimana lidocaine diberikan secara intravena, pengawasan tanda vital dan elektrokardiogram harus dilakukan. Pemberian lidocaine dihentikan jika ditemukan tanda-tanda penurunan konduksi jantung, misalnya pemanjangan PR interval dan pelebaran gelombang QRS.
Pada pasien dengan gangguan fungsi hepar, pemeriksaan fungsi hati bisa dipertimbangkan karena metabolisme lidocaine dilakukan oleh hati.
Anestesi Lokal dan Regional
Penggunaan lidocaine sebaiknya selalu diiringi dengan kewaspadaan dan pengawasan konstan terhadap fungsi kardiovaskular dan tanda vital pernapasan serta tingkat kesadaran pasien setiap prosedur injeksi anestesi lokal.
Blok paravertebra pada persalinan cesar dapat menyebabkan bradikardi atau takikardi pada janin. Oleh karena itu, denyut jantung janin perlu selalu dipantau selama prosedur.[10,9,14]
Selain itu, lidocaine juga dapat menunda kehamilan dan mengurangi kekuatan otot pada beberapa hari pertama kehidupan bayi baru lahir. Pertimbangkan pemantauan kadar gula darah pada bayi baru lahir dari ibu yang menjalani prosedur anestesi regional.[23]
Pada pasien berisiko seperti mereka dengan defisiensi glucose-6-phosphate dehydrogenase, methemoglobinemia kongenital atau idiopatik, gangguan ginjal atau pulmoner, bayi berusia <6 bulan, dan paparan bersamaan terhadap agen oksidasi atau metabolitnya, meningkatkan risiko terjadinya methemoglobinemia. Oleh karena itu, pada pasien dengan kondisi tersebut pemantauan ketat perlu dilakukan untuk mengevaluasi gejala methemoglobinemia.[24]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri