Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Lidocaine
Penggunaan lidocaine pada kehamilan menurut FDA masuk dalam Kategori B yang mana sebaiknya hanya boleh bila manfaat yang diharapkan lebih besar dibanding risikonya. Lidocaine dapat masuk ke dalam ASI ibu menyusui, akan tetapi boleh digunakan dengan kehati-hatian.
Penggunaan pada Kehamilan
Menurut FDA, lidocaine masuk dalam Kategori B. Artinya, studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.[1]
Lidocaine dapat melewati barier plasenta. Rasio konsentrasi lidocaine antara vena umbilikus dan plasma ibu adalah 0,5–0,6. Janin yang cukup bulan mampu memetabolisme lidocaine dengan waktu paruh tiga jam.[9]
Lidocaine berisiko menyebabkan toksisitas maternal, fetal dan neonatal dalam berbagai derajat keparahan. Toksisitas lidocaine meliputi hipotensi maternal dan perubahan sistem saraf pusat serta fungsi kardiak pada janin atau neonatus. Namun, efek ini dapat berbeda tergantung jenis obat, rute pemberian, dan dosis yang digunakan. Oleh karena itu sebaiknya lidocaine digunakan pada ibu hamil hanya bila manfaat yang diharapkan lebih besar dari risikonya.[23]
Suatu penelitian menggunakan lidocaine dengan dosis 6,6 kali dosis manusia kepada tikus hamil. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kelainan pada fetus maupun ibu tikus. Beberapa studi lainnya pada hewan secara konsisten membuktikan bahwa lidocaine aman digunakan pada kehamilan. Namun, hingga saat ini belum ada studi yang membahas efek lidocaine pada wanita hamil. Oleh karena itu, penggunaannya pada kehamilan harus dipertimbangkan, terutama pada trimester awal yang paling banyak terjadi organogenesis.[1,23]
Penggunaan pada Menyusui
Lidocaine dikeluarkan melalui ASI dengan rasio plasma 0,4–1,1. Berbagai penelitian masih belum konsisten mengenai efek samping lidocaine pada ibu menyusui. Penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan ibu dan kemungkinan efek samping pada bayi, baik akibat lidocaine atau kondisi yang dialami ibu.[22]
Suatu penelitian bertujuan untuk mengetahui efek lidocaine sebagai anestesi epidural pada persalinan sesar. Penelitian dengan 27 subyek ini menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan memiliki nilai APGAR maksimal. Selain itu, tidak ditemukan adanya efek samping pada bayi akibat lidocaine yang dikeluarkan melalui ASI. Lidocaine masih dapat terdeteksi di dalam ASI hingga 48 jam setelah persalinan.[9,22,23]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri