Formulasi Propofol
Formulasi propofol dalam bentuk emulsi dan diberikan secara intravena dalam dosis penuh atau titrasi. Di Indonesia, dosis propofol yang tersedia adalah 10 mg/mL dan 20 mg/mL.[14]
Bentuk Sediaan
Propofol terdapat dalam bentuk solusio. Tersedia dalam berbagai dosis sebagai berikut:
- 1000 mg/100 mL (100 mL)
- 200 mg/20 mL (20 mL)
- 500 mg/50 mL (50 mL)[2,3]
Di Indonesia, propofol tersedia dalam 2 dosis: 10 mg/mL dan 20 mg/mL.[14]
Cara Penggunaan
Propofol diberikan melalui intravena, secara bolus atau bertahap (continuous infusion). Prosedur aseptik pada tempat injeksi dilakukan sebelum pemberian dilakukan. Jangan gunakan propofol apabila dicurigai adanya kontaminasi atau tidak layak digunakan, seperti adanya pemisahan emulsi menjadi terbentuk 2 lapisan cairan dan endapan setelah dikocok. Jangan diberikan melalui jalur intravena yang sama dengan darah atau plasma. Apabila ada sisa dari sediaan yang sudah dibuka, harus digunakan dalam waktu 12 jam.[3,9,11]
Untuk mengurangi nyeri saat pemberian, berikan melalui jalur vena besar seperti fosa antekubital. Pemberian lidokain sebelum pemberian propofol dapat dilakukan bila diperlukan.[3,9]
Propofol tidak perlu diencerkan. Propofol akan terdilusi pada cairan dekstrosa 5%. apabila pasien diberikan nutrisi parenteral, perlu dipertimbangkan jumlah lipid yang diberikan, karena propofol merupakan emulsi yang terformulasi dalam lemak.[2,9]
Cara Penyimpanan
Simpan propofol dalam suhu 4-22℃, tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin dan jangan dibekukan. Kocok terlebih dahulu sebelum digunakan. Jangan diberikan apabila terjadi pemisahan fraksi pada emulsi propofol. Jauhkan dari cahaya matahari.[2,9]