Kontraindikasi dan Peringatan Propofol
Propofol memiliki kontraindikasi dan peringatan penting pada penggunaannya, terutama pada pasien yang alergi terhadap komposisi propofol, peringatan yang paling penting yaitu reaksi alergi dan reaksi toksisitas propofol.[2,5]
Kontraindikasi
Propofol dikontraindikasikan pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap zat atau formula yang terkandung dalam propofol, dan memiliki hipersensitivitas terhadap telur dan olahannya serta kedelai dan olahannya. Propofol dikontraindikasikan apabila anestesi umum atau proses sedasi dikontraindikasikan, apabila pasien memiliki risiko kardiovaskular untuk tindakan anestesi umum, maka propofol tidak disarankan digunakan.[2,7,21]
Peringatan
Peringatan dilakukan pada pasien usia lanjut, pada kondisi ini dosis yang dibutuhkan menjadi lebih rendah karena tingginya konsentrasi di dalam plasma. Pemberian propofol harus diberikan oleh tenaga terlatih, dan dilakukan monitoring selama fase pemberiannya untuk menilai adanya tanda bahaya seperti hipoksia, hipotensi, dan aritmia.[1,2]
Prosedur aseptik pemberian propofol harus dilakukan karena dapat menjadi sumber kontaminasi bakteri, lakukan pemberian propofol melalui akses vena dengan ukuran besar untuk mengurangi nyeri saat injeksi.[1,2,6,7]
Propofol Infusion Syndrome
Propofol infusion syndrome (PRIS) merupakan manifestasi dari toksisitas propofol. PRIS berisiko terjadi pada pemberian propofol jangka panjang dengan dosis besar yaitu pemberian lebih dari 48 jam atau pemberian tetesan lebih dari 4 mg/kg/jam (67 μg/kg/menit). Gangguan yang muncul yaitu asidosis metabolik disertai peningkatan asam laktat, perubahan pada fungsi dan irama jantung, gangguan muskuloskeletal, serta pengaruh terhadap fungsi renal dan fungsi hepar.[2,6]