Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Propofol
Penggunaan propofol pada kehamilan dan penggunaan pada ibu menyusui memiliki beberapa ketentuan. Penggunaan propofol pada kehamilan harus mempertimbangkan keuntungan dan manfaat melebihi risiko yang muncul.[3,9]
Penggunaan pada Kehamilan
Kategori N (FDA): Belum dikategorikan. Tidak ada cukup data mengenai penggunaan propofol pada ibu hamil. Tidak ada yang cukup menjelaskan mengenai risiko cacat bawaan, dan keguguran pada penggunaan propofol pada ibu hamil.[7,10]
Kategori C (TGA): Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Penelitian pada hewan menunjukan efek samping pada perkembangan otak pada akhir masa kehamilan atau awal kehidupan, juga menyebabkan osifikasi abnormal kranium disertai insidensi hematoma subkutan.[11]
Propofol dapat melewati barrier plasenta dan berhubungan dengan depresi sistem saraf pusat dan pernafasan pada janin. Dari hasil penelitian pada hewan, penggunaan agen anestesi umum dan pemberian obat-obatan sedatif yang berulang atau berkepanjangan, yang bekerja dengan menghambat NMDA (N-Methyl D-Aspartate) atau GABA (Gamma-Aminobutyric Acid) dapat mempengaruhi perkembangan otak. Evaluasi keuntungan dan risiko paparan pada fetus akibat propofol apabila akan melakukan tindakan operasi lebih dari 3 jam.[6,22]
Dari hasil penelitian pada hewan, pemberian propofol pada masa puncak perkembangan otak janin dapat menyebabkan apoptosis dari neuron apabila diberikan >3 jam. Selain itu, juga berisiko terhambatnya osifikasi kranial dan meningkatnya insidensi hematoma subkutan.[6,22]
American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) merekomendasikan wanita hamil apabila membutuhkan tindakan operasi segera agar tetap dilakukan, apabila tindakan merupakan operasi elektif, operasi sebaiknya ditunda hingga selesai persalinan.[6,22]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Pada ibu menyusui, propofol diekskresikan kedalam ASI dalam jumlah yang sangat sedikit dan diperkirakan tidak akan diabsorpsi oleh bayi. Beberapa ahli menyarankan untuk tidak menyusui selama 24 jam setelah pemberian obat, pendapat lain mengatakan bahwa ibu dapat segera menyusui apabila efek sedasi sudah hilang. Dari hasil penelitian pada ibu yang diberikan propofol pada tindakan operasi, propofol tidak diabsorpsi oleh bayi sehingga tidak memiliki efek sedasi pada bayi.[2,9,22,23] Sehingga propofol tidak dimasukkan ke dalam kategori obat berbahaya untuk dikonsumsi ibu menyusui.