Indikasi dan Dosis Semaglutide
Indikasi semaglutide adalah pasien diabetes melitus tipe 2 (DM2T), untuk memperbaiki kontrol glikemik. Namun, obat ini bukan pengganti terapi insulin. Semaglutide juga dapat digunakan untuk pasien obesitas kronis, dengan komorbiditas hipertensi, DM2T, dan dislipidemia.
Diabetes Melitus Tipe 2
Semaglutide injeksi maupun oral diberikan pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DM2T), untuk memperbaiki kontrol glikemik bersamaan dengan intervensi diet dan olahraga. Semaglutide tidak diberikan sebagai first-line therapy maupun sebagai pengganti dari terapi insulin.
Dosis Dewasa Semaglutide Injeksi
Pemberian semaglutide injeksi diberikan secara subkutan, hanya 1 kali/minggu, pada hari yang sama. Penyuntikan dapat sebelum atau sesudah makan.
- Dosis inisial: 0,25 mg/minggu, selama 4 minggu pertama
- Dosis lanjutan: naikkan hingga 0,5 mg/minggu, evaluasi selama 4 minggu
- Jika kontrol glikemik belum tercapai dalam 4 minggu, dosis dapat ditingkatkan menjadi 1 mg/minggu
- Jika kontrol glikemik belum tercapai dalam 4 minggu, berikan dosis maksimal hingga 2 mg/minggu[1-3]
Dosis Dewasa Semaglutide Oral
Tablet semaglutide belum tersedia di Indonesia. Pemberian semaglutide peroral adalah 1 kali/hari, sebelum makan dan minum obat-obatan rutin lainnya.
- Dosis inisial: 3 mg/hari selama 30 hari
- Naikkan dosis menjadi 7 mg/hari dan bertahap ke 14 mg/hari jika kontrol glikemik pasien belum tercapai
Semaglutide tablet tersedia dengan kandungan 14 mg, 7 mg, dan 3 mg, tetapi tidak boleh mengonsumsi tablet 7 mg 2 kali dalam sehari jika dibutuhkan dosis 14 mg/hari. Penggunaan semaglutide peroral harus single dose per hari.[1-3,25]
Obesitas
Semaglutide injeksi (merk wegovy™) dapat diberikan untuk penderita obesitas (BMI >30 kg/m2) atau kelebihan berat badan (BMI 25‒29,9 kg/m2) dengan setidaknya satu komorbiditas, seperti hipertensi, DM2T, atau dislipidemia. Dosis dari yang terendah dan eskalasi ke dosis rumatan, sambil melihat toleransi efek samping pada pasien.[7,13]
Pemberian semaglutide untuk menurunkan berat badan adalah dengan injeksi subkutan 1 kali/minggu, yakni dengan dosis sebagai berikut:
- Minggu 1‒4: 0,25 mg
- Minggu 5‒8: 0,5 mg
- Minggu 9‒12: 1 mg
- Minggu 13‒16: 1,7 mg
- Minggu 17 hingga seterusnya: 2,4 mg (dosis rumatan)[8,13]
Jika pasien tidak dapat mentoleransi dosis eskalasi, tunda peningkatan dosis dalam 4 minggu. Jika pasien tidak dapat mentoleransi dosis 2,4 mg/minggu, turunkan dosis menjadi 1,7 mg/minggu, dalam kurun waktu 4 minggu. Setelah 4 minggu, kembalikan ke dosis 2,4 mg/minggu.[7,8]
Hentikan pemberian obat jika pasien tidak dapat mentoleransi dosis rumatan pada percobaan kedua.[7,8]
Keunggulan Semaglutide daripada Terapi Lain
Beberapa uji klinis membandingkan efektivitas semaglutide dengan terapi DM2T lain. SUSTAIN 1–5 dan SUSTAIN 7–10 mengevaluasi efikasi dan keamanan semaglutide terhadap plasebo dan obat DM Tipe II sebagai kontrol dalam uji acak, double-blind.[14-21]
Hasil dari penelitian tersebut membuktikan bahwa semaglutide mengurangi HbA1c lebih baik daripada plasebo, sitagliptin, insulin glargine, canagliflozin, dulaglutide, liraglutide, dan exenatide extended-release, dalam 30‒56 minggu. Kelompok yang mendapatkan semaglutide menghasilkan penurunan HbA1c <7% atau <6,5%, yang secara signifikan lebih besar dibanding terapi lainnya.[14-21]
Kelompok semaglutide 1,0 mg mencakup 80% pasien mencapai nilai HbAic <7%, dengan penurunan tertinggi hingga 1,8%. Selain penurunan HbA1c, semaglutide 1 mg menurunkan berat badan hingga 6,5 kg.[14-21]