Pengawasan Klinis Semaglutide
Pengawasan klinis semaglutide dimulai sebelum mulai terapi, yaitu pengambilan riwayat pribadi maupun riwayat keluarga untuk menghindari risiko tumor tiroid sel-C. Kemudian, selama terapi semaglutide diperlukan monitor gula darah dan tanda-tanda efek samping ringan hingga berbahaya.[1,8]
Pengawasan Sebelum Memulai Terapi Semaglutide
Ada beberapa hal yang dilakukan sebelum memulai terapi semaglutide. Akibat semaglutide memiliki black box warning pada pasien dengan riwayat pribadi dan riwayat keluarga karsinoma meduler tiroid dan multiple endocrine neoplasia syndrome type -2. Oleh karena itu, perlu digali lebih dalam mengenai hal ini.[1,8,11,24]
Jelaskan pada pasien, semaglutide tidak diberikan sebagai monoterapi maupun sebagai pengganti dari insulin. Semaglutide merupakan terapi tambahan pada intervensi diet dan olahraga pada pasien diabetes mellitus tipe 2 (DM2T). [1,8,11,24]
Pada pasien DM2T yang mengonsumsi obat antidiabetes sulfonilurea atau injeksi insulin, jika perlu mendapatkan semaglutide maka perlu mewaspadai risiko hipoglikemia, baik ringan hingga berat. Pasien penting untuk mengenali gejala hipoglikemia, dan tindakan awal untuk mengatasinya. Anjurkan pasien memiliki alat mandiri untuk pemeriksaan kadar gula darah.[1,8,11,24]
Pada populasi wanita, semaglutide tidak dianjurkan pada wanita yang menginginkan kehamilan. Jika sudah mengonsumsi semaglutide dan menginginkan kehamilan, hentikan semaglutide selama 2 bulan. Pada ibu yang menyusui, sebaiknya semaglutide tidak dikonsumsi.[1-3,8,11,23]
Pengawasan Selama Pemberian Semaglutide
Awasi efek samping yang sering ditemukan selama pemberian semaglutide, seperti mual, muntah, diare, nyeri perut, konstipasi, dispepsia, eructation, kembung, penyakit gastroesofageal refluks (GERD), dan gastritis. Pada pasien yang mengalami muntah dan diare hebat, dapat menyebabkan gagal ginjal akut maupun perburukan gagal ginjal kronis.[1,8,11,24]
Pada pasien yang mengeluh nyeri perut hebat yang menjalar ke punggung dan bisa disertai muntah, dapat diasosiasikan ke arah pankreatitis akut. Segera hentikan pemberian semaglutide pada kondisi ini.[1,8,11,24]
Pengawasan Laboratorium
Beberapa pemeriksaan laboratorium rutin dapat digunakan untuk mencegah komplikasi, atau sebagai monitoring keberhasilan terapi. Beberapa pemeriksaan laboratorium tersebut adalah:
- Kimia darah: glukosa darah puasa, glukosa darah sewatu, HbA1c
- Fungsi ginjal: ureum, kreatinine
- Pankreas: lactate dehydrogenase (LDH), darah perifer lengkap[1,8,11,24]