Kontraindikasi dan Peringatan Kalsium Glukonat
Kalsium glukonat kontraindikasi pada pasien yang mengalami hiperkalsemia dan fibrilasi ventrikel. Penggunaan kalsium glukonat perlu diperhatikan pada pasien dengan gangguan ginjal, pasien dengan risiko hiperkalsemia, pasien dengan gangguan jantung, dan pasien yang mendapatkan ceftriaxone.
Kontraindikasi
Pasien dengan kondisi hiperkalsemia dan fibrilasi ventrikel dikontraindikasikan untuk menerima kalsium glukonat.
Pasien neonatus yang sedang menerima ceftriaxone juga tidak dapat menerima kalsium glukonat karena adanya risiko presipitasi kalsium di paru-paru dan ginjal yang berujung pada kematian.
Pada pasien yang lebih tua, ceftriaxone dan larutan yang mengandung kalsium, termasuk kalsium glukonat dapat diberikan bersamaan, namun di antara pemberian obat harus dilakukan pembilasan oleh cairan yang kompatibel dengan ceftriaxone. [1,22]
Peringatan
Pemberian kalsium glukonat perlu diperhatikan pada kelompok pasien dengan gangguan ginjal, risiko hiperkalsemia, gangguan jantung, dan pasien yang mendapatkan ceftriaxone
Individu dengan Gangguan Jantung
Pemberian kalsium glukonat tidak dilakukan secara rutin pada resusitasi jantung. Obat ini hanya diberikan jika terbukti ada gangguan elektrolit.
Pasien dengan gangguan jantung kongestif yang mengonsumsi obat-obat digitalis perlu mendapat perhatian khusus saat diberikan kalsium glukonat. Penggunaan kedua obat ini secara bersamaan dapat meningkatkan risiko aritmia. [1]
Individu dengan Gangguan Ginjal
Pasien dengan gangguan ginjal memiliki risiko untuk mengalami hiperkalsemia ketika diberikan kalsium glukonat. Selain itu, pasien dengan gangguan ginjal juga memiliki risiko untuk mengalami keracunan aluminium yang terdapat di dalam sediaan injeksi kalsium glukonat akibat perlambatan eliminasi alumunium oleh ginjal. Kejadian keracunan alumunium ini juga dapat ditemukan pada neonatus prematur karena fungsi ginjal yang belum matur. [1]
Pasien yang memiliki riwayat batu ginjal, terutama batu kalsium, perlu diberi perhatian khusus ketika diberikan kalsium glukonat. Pemberian kalsium glukonat pada pasien ini akan menyebabkan kondisi hiperkalsiuria yang dapat memperberat atau memperbesar volume batu yang ada. [8]
Individu yang Memiliki Risiko Mengalami Hiperkalsemia
Pemberian kalsium glukonat pada pasien yang mengalami hiperparatiroid, peningkatan kadar vitamin D, atau pasien sarkoidosis perlu diperhatikan karena pada kelompok pasien tersebut risiko hiperkalsemia akan meningkat. [1,9,23]
Individu yang Menerima Ceftriaxone
Pasien yang berusia di atas 28 hari dapat menerima ceftriaxone dan larutan yang mengandung kalsium secara bersamaan, namun cara pemberiannya perlu diperhatikan. Ceftriaxone dan kalsium glukonat tidak boleh dicampur dan tidak dapat diberikan dalam jalur injeksi Y secara bersamaan. Pemberiannya harus bergantian dan di antara pemberian obat jalur intravena harus dibilasi menggunakan cairan yang kompatibel dengan ceftriaxone. Pencampuran kedua obat ini akan menyebabkan timbulnya presipitasi kalsium yang dapat menimbulkan emboli. Emboli ini dapat menyebabkan vasospasme atau infark jaringan. [1,22]
Administrasi Kalsium Glukonat
Pemberian kalsium glukonat harus dilakukan secara lambat dalam laju yang stabil. Pemberian yang terlalu cepat dapat menyebabkan timbulnya hipotensi, vasodilatasi, aritmia, bradikardia, bahkan sampai henti jantung. Untuk memantau efek samping ini, pemantauan aktivitas jantung dengan EKG direkomendasikan.
Pemberian secara intramuskular dan subkutan juga tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan nekrosis pada jaringan akibat adanya deposit kalsium (kalsinosis kutis). Gejala yang tampak adalah timbulnya papul, plak, atau nodul yang bersifat eritem. Pembengkakan dan indurasi juga dapat ditemukan di sekitar area injeksi. Kejadian ini juga dapat ditemukan ketika terjadi ekstravasasi pada pemberian intravena. [1]