Pengawasan Klinis Kalsium Glukonat
Pengawasan klinis selama menggunakan kalsium glukonat dilakukan terkait efek samping, kadar kalsium, dan EKG.
Efek Samping
Pasien yang diberikan injeksi kalsium glukonat secara intravena memiliki risiko untuk mengalami ekstravasasi yang menyebabkan nekrosis jaringan. Adanya pembengkakan dan kemerahan pada daerah injeksi perlu diperhatikan. Pembuluh darah yang disarankan untuk dijadikan lokasi injeksi adalah pembuluh darah besar. Pembuluh darah di kepala tidak direkomendasikan untuk menjadi lokasi pemberian kalsium glukonat.
Tekanan darah dan tanda vital lainnya juga harus terus dipantau untuk mengidentifikasi adanya efek samping berupa bradikardia dan hipotensi. Pasien disarankan tetap berada di dalam posisi terlentang selama pemberian kalsium glukonat dan pasca pemberian untuk mencegah terjadinya hipotensi postural. [1,9]
Pemeriksaan Kalsium Berkala
Pemantauan kadar kalsium dalam darah perlu dilakukan secara berkala. Pada pemberian intermiten, pemantauan dapat dilakukan setiap 4-6 jam. Namun, pada pemberian secara kontinyu pemantauan disarankan dilakukan lebih sering, yaitu setiap 1-4 jam. Pemantauan kadar kalsium dalam darah juga dapat dilakukan lebih sering pada pasien dengan gangguan ginjal atau pada kelompok yang berisiko untuk mengalami hiperkalsemia. [1,9]
Pemeriksaan Elektrokardiogram
Salah satu efek samping pemberian kalsium glukonat adalah aritmia jantung. Untuk itu, pemantauan irama jantung dengan EKG disarankan selama pemberian kalsium glukonat. [1,9]