Farmakologi Ampicillin
Farmakologi ampicillin atau ampisilin adalah inhibisi sintesis dinding sel bakteri melalui ikatan obat pada protein-protein membrane-bound penicillin-binding (PBPs), sehingga dinding sel lemah, lisis dan mati.
Farmakodinamik
Mekanisme kerja obat ampicillin dimulai ketika obat terikat pada reseptor primer protein PBPs dan secara cepat menginaktivasi protein tersebut. PBPs berlokasi di bagian dalam membran dinding sel bakteri dan memainkan peranan penting dalam siklus sel, serta pembentukkan morfogenetik dari dinding sel peptidoglikan. Fungsi peptidoglikan adalah mempertahankan integritas dinding sel pada lingkungan yang hipotonik.[1,10]
Selanjutnya, inaktivasi PBPs akan mengganggu pembentukan rantai peptidoglikan yang diperlukan untuk kekuatan dan rigiditas dinding sel bakteri. Gangguan terhadap sintesis dinding sel bakteri mengakibatkan melemahnya dinding sel, lisis sel dan kematian sel.[1,10]
Farmakokinetik
Farmakokinetik ampicillin dimulai setelah obat dikonsumsi per oral dan diabsorpsi di gastrointestinal. Obat menjalani siklus enterohepatik, dan diekskresikan ke urin dan feses. Obat yang diberikan secara parenteral segera didistribusikan ke seluruh tubuh dengan konsentrasi puncak obat tercapai lebih cepat dan lebih tinggi daripada obat per oral pada dosis yang sama.
Absorpsi
Obat kurang diabsorpsi secara baik di gastrointestinal apabila dikonsumsi bersama makanan. Absorpsi obat dalam perut kosong adalah sekitar 30-55%. Konsentrasi puncak obat dalam plasma darah tercapai sekitar 2 jam.[1]
Distribusi
Setelah diabsorpsi, obat didistribusikan ke seluruh tubuh termasuk ke hati, empedu, otot, dan lemak. Obat ampicillin akan terkonsentrasi dalam cairan empedu dan menjalani sirkulasi enterohepatik.[1]
Metabolisme
Sebagian besar obat ampicillin tidak dimetabolisme. Sebagian kecil obat dimetabolisme dengan cara hidrolisis cincin beta-laktam menjadi penicilloic acid.[3]
Eliminasi
Waktu paruh obat per oral sekitar 60-90 menit, per injeksi sekitar 27 menit. Sebagian besar ampicillin diekskresikan ke urine dalam bentuk tidak berubah, sama seperti amoxicillin. Obat juga diekskresikan ke dalam air susu ibu dan feses.[1]
Resistensi
Resistensi bakteri terhadap obat golongan penisilin beta-laktam adalah melalui mekanisme penurunan penetrasi antibiotik ke dalam sel bakteri. Mekanisme resistensi bakteri terhadap obat golongan penisilin beta-laktam melalui beberapa cara, yaitu :
- Penurunan permeabilitas membran sitoplasma bakteri yang menyebabkan ampicillin tidak dapat masuk ke intraseluler bakteri
- Bakteri memompa keluar zat yang dianggap toksik dari sel. Kemampuan ini disebut efflux pumps
- Bakteri memodifikasi lokasi sel target, sehingga terjadi penurunan afinitas terhadap antibiotik
- Bakteri memproduksi enzim beta-laktamase sehingga antibiotik tidak dapat menginterupsi membran sel bakteri[11,12]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri