Efek Samping dan Interaksi Obat Azithromycin
Efek samping azithromycin yang sering terjadi adalah diare, mual, dan nyeri abdomen. Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan azithromycin bersama obat lain, seperti nelfinavir dan warfarin.[5,6,11]
Efek Samping
Azithromycin umumnya aman digunakan dan hanya sedikit pasien yang menghentikan pengobatan karena efek samping obat. Azithromycin juga memiliki efek samping kardiak yang lebih sedikit dibandingkan makrolida lain. Efek samping yang sering terjadi, terutama pada penggunaan dosis tinggi tunggal, adalah diare, mual, dan nyeri abdomen.[5,6,11]
Secara lengkap, efek samping azithromycin yang dapat terjadi antara lain:
- Efek samping general: astenia, fatigue, malaise, nyeri atau inflamasi lokal di tempat tusukan infus
- Reaksi alergi: arthralgia, edema, urtikaria, anafilaksis, fotosensitivitas, dan angioedema
- Gangguan sistem indra: gangguan pendengaran, gangguan pengecapan dan penciuman, gatal, eritema multiforme, acute generalized exanthematous pustulosis (AGEP), sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, dan drug reaction with eosinophilia and systemic symptoms (DRESS)
- Gangguan kardiorespirasi: bronkospasme, palpitasi, nyeri dada, aritmia, hipotensi, pemanjangan interval QT, polymorphic ventricular tachycardia, torsades de pointes, dan kematian kardiovaskular
- Gangguan gastrointestinal: dispepsia, anoreksia, konstipasi, dispepsia, kembung, mual, muntah, diare, nyeri perut, kolitis pseudomembran, pankreatitis, kandidiasis oral, diskolorisasi lidah, infeksi Clostridioides difficile
- Gangguan hepar/bilier: abnormalitas fungsi hati, hepatitis, ikterus kolestatik, nekrosis hati, dan gagal hati
- Gangguan genitourinari: nefritis interstitial, gagal ginjal akut, vaginitis
- Gangguan sistem saraf: parestesia, kejang, vertigo, nyeri kepala, somnolence, hiperaktif, agitasi, pingsan
- Gangguan hematopoietik: trombositopenia, neutropenia, leukopenia
- Abnormalitas laboratorium: peningkatan transaminase, kreatinin, lactate dehydrogenase (LDH), bilirubin, serum alkaline phosphatase[4,6,10-12]
Risiko Gangguan Jantung
Azithromycin dapat menyebabkan gangguan konduksi jantung yang dapat menyebabkan aritmia yang berpotensi fatal. Risiko meningkat pada pasien dengan kondisi dasar perpanjangan interval QT, kadar kalium atau magnesium darah yang rendah, serta bradikardia.
Infeksi Clostridium difficile
Penggunaan azithromycin harus dihentikan jika ada kecurigaan atau konfirmasi infeksi Clostridium difficile.
Risiko Resistensi Obat
Penggunaan azithromycin yang tidak sesuai standar akan meningkatkan risiko resistensi. Perlu diketahui pula bahwa dapat terjadi resistensi silang dengan erythromycin.[4-6]
Interaksi Obat
Peningkatan risiko pemanjangan interval QT akan terjadi jika azithromycin digunakan dengan:
- Obat antiaritmia kelas IA seperti quinidine dan procainamide, serta kelas III seperti dofetilide, amiodarone, dan sotalol
- Obat lainnya: pimozide cisapride and terfenadine
Azithromycin juga dapat meningkatkan kadar serum obat lain, termasuk digoxin, kolkisin, dan siklosporin.
Azithromycin juga dapat mempotensiasi obat antikoagulan oral, seperti warfarin.[5,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha