Formulasi Azithromycin
Formulasi azithromycin adalah dalam bentuk sediaan oral dan sediaan intravena. Sediaan oral ada bentuk kaplet, tablet, dan sirup kering. Sedangkan sediaan injeksi ada dalam bentuk serbuk injeksi.[11,12]
Bentuk Sediaan
Secara global, azithromycin terdapat dalam bentuk sediaan oral tablet, kapsul, suspensi, dan bubuk oral sachet, serta sediaan tetes mata dan intravena. Di Indonesia, azithromycin tersedia dalam bentuk tablet atau kapsul dengan kekuatan 250 mg dan 500 mg. Azithromycin juga tersedia dalam bentuk kaplet salut selaput 500 mg, sirup kering 15 ml (200 mg/5 ml), dan serbuk injeksi 500 mg dalam vial.[7,11-13]
Cara Penggunaan
Sediaan tablet dan suspensi oral dapat diberikan dengan atau tanpa makanan. Pemberian azithromycin bersama makanan dapat mengurangi ketidaknyamanan gastrointestinal yang mungkin terjadi. Untuk sirup kering, tambahkan 9 ml air ke dalam botol sirup kering, kemudian dikocok sehingga menjadi suspensi.
Sediaan intravena berupa vial bubuk injeksi 500 mg perlu ditambahkan 4,8 ml air steril terlebih dahulu, kemudian diencerkan dengan cairan salin normal, ringer laktat, atau dextrose 5% sampai konsentrasi 1 mg/ml (500 ml) atau 2 mg/mL (250 ml). Larutan azithromycin 1 mg/ml (500 ml) diberikan sebagai infus selama 3 jam, sedangkan larutan azithromycin 2 mg/ml (250 ml) diberikan sebagai infus selama 1 jam. Sediaan intravena tidak boleh diberikan sebagai injeksi intramuskular maupun bolus intravena.
Azithromycin intravena sebaiknya tidak diberikan bersamaan dalam satu IV line yang sama dengan obat-obatan lain.[10,11]
Cara Penyimpanan
Sediaan tablet, suspensi oral (sirup kering yang telah dilarutkan), dan intravena disimpan pada suhu di bawah 30 C. Sedangkan, sediaan kaplet disimpan pada suhu di bawah 25 C. Hindarkan obat dari cahaya matahari langsung.[5,10,11]
Penulisan pertama oleh: dr. Gisheila Ruth Anggitha