Farmakologi Cefadroxil
Farmakologi cefadroxil adalah sebagai antibiotik bersifat bakterisidal yang bekerja aktif melawan bakteri, terutama bakteri kokus gram positif dan sebagian kecil bakteri gram negatif.[1]
Farmakodinamik
Cefadroxil mengandung gugus beta laktam, struktur molekul yang berperan dalam fungsi bakterisidal antibiotik tersebut. Gugus beta laktam bekerja dengan menginhibisi zat yang berfungsi dalam sintesis dinding sel bakteri, yaitu penicillin-binding protein (PBP).
Inhibisi PBP akan mengganggu fase transpeptidase pada proses biosintesis peptidoglikan. Terganggunya fase transpeptidase menyebabkan berkurangnya rantai pentaglisin pada protein dinding sel bakteri.
Rantai pentaglisin memiliki andil dalam rigiditas dinding sel, sehingga terganggunya kuantitas zat tersebut akan menyebabkan kelainan pada struktur dinding sel bakteri yang berujung pada kematian dari bakteri.[1,9]
Cefadroxil bekerja sebagai bakterisidal pada bakteri kokus gram positif, seperti Staphylococcus, termasuk golongan resisten penisilinase, yang menyebabkan infeksi saluran kemih, Streptococcus, serta Pneumococcus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah.[1,9]
Cefadroxil juga dapat digunakan untuk jenis bakteri gram negatif tertentu, seperti E.coli, Klebsiella pneumonia, Moraxella catarrhalis, dan Proteus mirabilis. Beberapa bakteri kokus anaerobik, yaitu Peptococcus dan Peptosreptococcus juga dapat diobati dengan obat ini.[1,3]
Infeksi yang disebabkan oleh bakteri golongan Enterococcus, terutama Enterococcus faecalis dan Enterococcus faecium tidak dapat diobati dengan cefadroxil. Obat ini juga tidak dapat digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh Enterobacter, Pseudomonas, Acinetobacter, P. vulgaris, dan Morganella morganii.[3]
Farmakokinetik
Farmakokinetik cefadroxil per oral sangat baik dan memiliki karakteristik yang serupa dengan golongan sefalosporin generasi pertama lain, yaitu cefalexin.[1,10]
Absorpsi
Cefadroxil memiliki bioavailabilitas yang baik karena diserap hampir seluruhnya dengan cepat setelah konsumsi secara oral. Absorpsi cefadroxil tidak dipengaruhi oleh makanan. Waktu paruh berkisar 1,5-2 jam.
Konsentrasi maksimal dicapai setelah 1-3 jam setelah pemberian oral dengan kadar sebesar 16 dan 28 mcg/ml setelah pemberian cefadroxil 500 mg dan 1000 mg dosis tunggal.[1,3]
Distribusi
Distribusi cefadroxil dalam plasma darah berikatan 15-20% dengan protein. Cefadroxil dapat ditemukan dalam berbagai jaringan dan cairan tubuh, seperti paru-paru, sputum, pleura, dan kulit setelah konsumsi secara oral.
Pada wanita hamil, cefadroxil dapat didistribusikan ke fetus dan cairan amnion. Hanya sedikit obat yang ditemukan dalam cairan serebrospinal.[1,8,10]
Metabolisme
Cefadroxil diduga mengalami metabolisme yang sangat minimal. Hal ini ditunjukkan oleh kadar obat di urin setelah konsumsi cefadroxil mencapai 90% dalam bentuk yang tidak berubah.[3,11]
Eliminasi
Eliminasi cefadroxil terutama terjadi melalui ginjal dalam waktu 24 jam. Cefadroxil diekskresikan dalam bentuk yang tidak berubah dalam urin. Laju ekskresi cefadroxil lebih lambat dibandingkan dengan cefalexin.
Setelah konsumsi 500 mg cefadroxil, konsentrasi maksimal dalam urin adalah 1800 mcg/ml dan nilai tersebut akan berbanding lurus seiring dengan peningkatan dosis yang dikonsumsi.[1,3,8]
Resistensi
Cefadroxil diketahui tidak resisten pada sebagian besar strain Enterococcus faecalis dan Enterococcus faecium. Cefadroxil juga tidak aktif terhadap sebagian besar strain spesies Enterobacter, Morganella morganii, Acinetobacter, Pseudomonas, dan Proteus vulgaris.[3,15]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri